5 Efek Samping Kol Goreng Untuk Kesehatan yang Wajib Diwaspadai

Kol goreng telah menjadi hidangan yang populer di banyak restoran dan warung makanan di seluruh dunia. Rasa renyah dan menggoda dari makanan ini membuatnya menjadi pilihan favorit bagi banyak orang. Namun, di balik kenikmatan tersebut, tersembunyi potensi efek samping kol goreng untuk kesehatan yang berbahaya.

Dengan melansir laman Kontan, dalam artikel ini kita akan menggali lebih dalam tentang efek samping kol goreng yang mungkin terjadi dan dampaknya terhadap kesehatan tubuh. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang masalah ini, kita dapat membuat keputusan yang lebih bijak saat memilih makanan dan menjaga kesehatan tubuh kita.

Baca juga: 7 Makanan yang Bikin Gemuk: Padahal Sehat!

1. Meningkatkan Gas

Konsumsi kol goreng yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan produksi gas di dalam tubuh, mengakibatkan perut terasa kembung dan gangguan pencernaan. Hal ini terjadi karena kol goreng mengandung lemak dan serat tinggi yang sulit dicerna oleh sistem pencernaan.

- Advertisement -

2. Berdampak Buruk pada Tiroid

Kol goreng dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan tiroid. Sayuran kol sebenarnya kaya akan yodium, yang penting untuk fungsi tiroid yang sehat. Namun, saat kol digoreng, kandungan yodiumnya berkurang, sehingga dapat mengganggu keseimbangan hormon tiroid dan mempengaruhi kinerjanya.

3. Diare

Mengonsumsi kol goreng secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan, termasuk diare. Hal ini terjadi karena lemak yang digunakan dalam proses penggorengan dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan, memperlambat proses pencernaan, dan menyebabkan pergerakan usus yang tidak normal.

Baca juga: 6 Makanan Untuk Cegah Pikun yang Mudah Ditemui: Dijamin Ampuh!

4. Kadar Gula Darah Rendah

Kol goreng dapat memiliki efek negatif pada kadar gula darah. Kol adalah salah satu sayuran yang membantu mengontrol kadar gula darah karena mengandung serat dan nutrisi penting. Namun, ketika kol digoreng, seratnya hilang dan lemak yang ditambahkan dapat meningkatkan risiko penurunan kadar gula darah, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.

BACA JUGA  Heboh Virus Corona, Ini Gejala dan Diagnosisnya

5. Kolik pada Bayi

Para ibu yang menyusui perlu berhati-hati dengan konsumsi kol goreng. Beberapa zat yang terkandung dalam kol goreng dapat menyebabkan kolik pada bayi yang dikonsumsi melalui ASI. Mengonsumsi kol goreng secara berlebihan dapat menyebabkan perut bayi terasa kembung, tidak nyaman, dan berisiko mengalami gangguan pencernaan.

Dalam rangka menjaga kesehatan, penting bagi kita untuk membatasi konsumsi kol goreng dan memilih metode memasak yang lebih sehat, seperti merebus, mengukus, atau mengolah kol dengan cara yang tidak melibatkan penggunaan minyak banyak. Mengetahui efek samping kol goreng yang mungkin terjadi membantu kita membuat pilihan makanan yang lebih bijak untuk menjaga keseimbangan dan kesehatan tubuh kita.

TERBARU

Menkes Budi Launching Wingko (Wolbachia Ing Kota) Semarang

Pada tanggal 30 Mei, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia secara...

Pakar Akupuntur Jelaskan Manfaat TCM dalam Menyembuhkan Demensia

Manfaat TCM dalam menyembuhkan demensia semakin mendapatkan perhatian sebagai...

Makanan Untuk Mengatasi Cemas Asal Jepang yang Bisa Anda Coba

Para peneliti di Osaka Metropolitan University telah melakukan penemuan...

Memahami Apa itu Integrative Medicine

Integrative Medicine, atau yang dikenal juga sebagai pengobatan integratif,...

Kemenkes Beri Penghargaan Inovator Teknologi Kesehatan Terbaik di Indonesia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI baru-baru ini memberikan penghargaan kepada...

Termasuk Penyembuh HIV/AIDS, Berikut Beberapa Pengobatan Herbal Terkenal dari Afrika

Pengobatan herbal tradisional telah menjadi bagian penting dari budaya...

Mengenal Ventosa, Alat Kesehatan Tradisional dari Eropa yang Mirip Bekam

Terapi Ventosa, yang mirip dengan bekam, adalah salah satu...

Fitofarmaka, Memanfaatkan Kekuatan Obat Herbal untuk Kesehatan dan Kesejahteraan

Fitofarmaka, juga dikenal sebagai obat herbal, merupakan produk yang...

Cuaca Panas, Kemenkes Imbau Jemaah Haji Waspada 5 Penyakit ini

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menghimbau jemaah haji Indonesia waspada dengan...

Mengenal Terapi Herbal dari Kashmir

Dikenal karena keanekaragaman hayatinya, Kashmir merupakan tempat yang kaya...

Menkes Budi Launching Wingko (Wolbachia Ing Kota) Semarang

Pada tanggal 30 Mei, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia secara resmi launching Wingko (Wolbachia Ing Kota) di Kota Semarang. Wolbachia merupakan salah satu inovasi dalam...

Pakar Akupuntur Jelaskan Manfaat TCM dalam Menyembuhkan Demensia

Manfaat TCM dalam menyembuhkan demensia semakin mendapatkan perhatian sebagai alternatif yang menjanjikan. Pengobatan Tradisional Cina (TCM) telah lama dikenal sebagai pendekatan holistik dalam menjaga...

Makanan Untuk Mengatasi Cemas Asal Jepang yang Bisa Anda Coba

Para peneliti di Osaka Metropolitan University telah melakukan penemuan menarik yang dapat mengubah cara kita memandang makanan dalam menjaga kesehatan mental dan mengurangi stres....

Memahami Apa itu Integrative Medicine

Integrative Medicine, atau yang dikenal juga sebagai pengobatan integratif, merupakan pendekatan medis yang menggabungkan metode-metode konvensional dengan terapi komplementer dan alternatif. Konsep ini berfokus...

Kemenkes Beri Penghargaan Inovator Teknologi Kesehatan Terbaik di Indonesia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI baru-baru ini memberikan penghargaan kepada para inovator teknologi kesehatan terbaik di Indonesia dalam acara Health Innovation Day 2023. Penghargaan dari Kemenkes...

Termasuk Penyembuh HIV/AIDS, Berikut Beberapa Pengobatan Herbal Terkenal dari Afrika

Pengobatan herbal tradisional telah menjadi bagian penting dari budaya Afrika selama ribuan tahun. Benua ini kaya akan sumber daya alam yang melimpah, termasuk berbagai jenis...