Makanan sehat adalah kunci penting dalam menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh kita setiap hari. Dengan pilihan yang tepat, makanan sehat dapat memberikan energi yang cukup, nutrisi yang dibutuhkan, dan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Kita sering kali terjebak dalam kehidupan yang sibuk dan cepat, sehingga sering mengabaikan pentingnya memilih makanan sehat dalam rutinitas harian kita.
Namun, dengan memahami manfaat yang dapat diberikan oleh makanan sehat, kita dapat memperoleh kehidupan yang lebih seimbang dan bugar. Dengan melansir laman Eat This, berikut ini adalah beberapa makanan sehat yang wajib Anda konsumsi setiap hari.
Baca juga: 6 Makanan Untuk Cegah Pikun yang Mudah Ditemui: Dijamin Ampuh!
1. Kale
Kale terus menjadi favorit karena kandungan nutrisinya yang melimpah. Dalam satu cangkir kale, terdapat 177 miligram kalsium yang memberi nutrisi pada tulang. Namun, kalsium bukan satu-satunya nutrisi penting bagi kesehatan tulang, karena vitamin K juga memainkan peran penting dalam menjaga tulang yang kuat dan sehat.
Untungnya, satu cangkir kale mengandung 493 mikrogram vitamin K. Manfaatkan kale dengan memotong dan mengoleskannya dengan minyak zaitun dan perasan lemon untuk salad yang lezat, atau tumis bersama bawang putih yang banyak untuk hidangan yang enak.
2. Blueberry
Blueberry telah menjadi sorotan selama bertahun-tahun, dan dengan alasan yang sangat baik. Buah yang lezat ini mengandung senyawa-senyawa penting seperti anthocyanin, polifenol, dan antioksidan.
Menurut sebuah artikel review dalam International Journal of Molecular Sciences pada tahun 2018, “Blueberry memiliki potensi untuk meningkatkan penglihatan, melawan kanker, mengendalikan diabetes, mengatasi obesitas, mencegah degenerasi saraf, degenerasi makula, dan osteoporosis, serta mengurangi hiperlipidemia, hipertensi, dan penyakit jantung.” Blueberry memang salah satu buah yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
3. Kacang kenari
Apakah Anda pernah memperhatikan bahwa kenari memiliki bentuk yang mirip dengan otak mini? Sebenarnya, kenari bisa dianggap sebagai makanan yang baik bagi otak Anda. Meskipun kenari tinggi lemak, namun jenis lemak yang terdapat di dalamnya adalah lemak sehat yang dikenal sebagai asam α-linolenat (ALA), yaitu jenis asam lemak omega-3.
Asam lemak omega-3 memiliki efek anti inflamasi yang dapat bermanfaat bagi kognisi. Selain menjadi sumber ALA yang baik, kenari (serta almond dan hazelnut) juga diketahui meningkatkan produksi faktor neurotropik yang penting bagi perkembangan sel-sel otak baru. Dengan demikian, kenari dapat memberikan kontribusi positif dalam menjaga kesehatan otak Anda.
4. Biji chia
Serat penting untuk menjaga kesehatan usus, mengendalikan gula darah, dan menurunkan kolesterol. Satu porsi biji chia bisa memenuhi hampir sepertiga kebutuhan serat harian, sambil juga memberikan antioksidan yang melindungi dari penyakit kronis. Tambahkan biji chia ke oatmeal, smoothies, yogurt, atau buat puding untuk meningkatkan asupan serat Anda dan mendapatkan manfaat kesehatan yang diberikan oleh biji chia yang kaya nutrisi.
5. Bayam
Seperti kangkung, bayam juga merupakan sayuran berdaun hijau gelap yang kaya akan nutrisi termasuk vitamin K, kalsium, dan vitamin C. Selain memberikan nutrisi penting, bayam juga dapat memberikan manfaat kesehatan bagi jantung berkat kandungan nitratnya. Nitrat memiliki efek menguntungkan bagi individu dengan hipertensi, karena dapat membantu melebarkan pembuluh darah.
Sebuah penelitian klinis acak yang dilakukan pada tahun 2015 dan diterbitkan dalam jurnal Clinical Nutrition Research menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan kaya nitrat dari bayam dapat meningkatkan vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) dan menurunkan tekanan darah dalam jangka pendek.
6. Raspberry
Sama seperti blueberry, raspberry juga merupakan buah yang sangat kaya nutrisi. Profil nutrisi raspberry hampir mirip dengan blueberry, namun raspberry adalah salah satu sumber serat paling tinggi di dunia tumbuhan. Oleh karena itu, raspberry adalah tambahan yang sangat baik untuk daftar makanan sehat harian Anda.
Dengan menambahkan 1 cangkir raspberry ke dalam mangkuk yogurt pada pagi hari, Anda dapat memenuhi kebutuhan serat harian Anda. Meskipun penelitian manusia terbatas mengenai pengaruh raspberry dalam mencegah atau mengobati penyakit kronis, meningkatkan konsumsi raspberry (dan beri lainnya) dapat membantu meningkatkan asupan antioksidan, yang merupakan komponen penting dalam pencegahan penyakit.
7. Jahe
Jahe telah digunakan sebagai bahan penting dalam pengobatan tradisional Cina dan Ayurveda selama berabad-abad, dan bukan hanya memberikan rasa yang luar biasa pada makanan, tetapi juga memiliki manfaat untuk meredakan mual, meningkatkan pencernaan, dan melawan peradangan.
Baca juga: 7 Makanan yang Bikin Gemuk: Padahal Sehat!
Sebuah studi penelitian yang dilakukan pada tahun 2017 dan diterbitkan dalam International Journal of Endocrinology and Metabolism menemukan bahwa jahe membantu mengurangi kadar glukosa darah puasa dan hemoglobin A1c pada pasien diabetes tipe 2. Jahe dapat dikonsumsi dalam bentuk teh, digunakan dalam proses memasak, atau ditambahkan ke smoothie atau sup.
8. Brokoli
Brokoli merupakan sayuran yang memiliki banyak manfaat kesehatan yang signifikan. Salah satunya adalah kandungan senyawa tumbuhan yang kuat bernama Sulforaphane. Senyawa ini berperan dalam melawan peradangan, melindungi DNA, dan bahkan memperlambat pertumbuhan tumor.
Penting untuk diingat bahwa meskipun brokoli sendiri tidak dapat secara langsung mencegah atau mengobati kanker, mengonsumsinya secara rutin setiap hari dapat memberikan efek perlindungan yang bermanfaat.
9. Minyak Zaitun
Minyak zaitun tidak hanya memberikan tambahan lemak sehat yang memuaskan pada hidangan Anda, tetapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa minyak zaitun dapat berperan dalam melambatkan penurunan fungsi kognitif.
Selain mendukung kesehatan otak, sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan di New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa individu dengan risiko kardiovaskular tinggi yang mengonsumsi diet Mediterania yang melibatkan penggunaan minyak zaitun memiliki tingkat kejadian penyakit jantung yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang mengikuti diet rendah lemak.