Akupuntur lebah merupakan terapi yang menggunakan lebah sebagai alat terapi. Sebenarnya ada pro dan kontra dari terapi dengan menggunakan sengatan lebah ini, karena banyak kemungkinan berbahaya bagi diri sendiri.
Keamanan Terapi Akupuntur Lebah
Terapi jenis ini sudah dipraktikkan sejak dulu, dan terapi yang memanfaatkan racun dari lebah ini dipercaya dapat mengatasi berbagai penyakit. Salah satu penyakit yang bisa diatasi ialah rheumatoid arthtitis.
Terapi ini dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menempelkan langsung sengatan lebah ke kulit manusia dan menyuntikkan ekstrak racun lebah ke bagian tubuh yang ingin diobati. Kedua cara tersebut dipercaya memiliki manfaat yang sama dalam mengobati penyakit.
Racun lebah sendiri memiliki zat kimia yang bersifat antiperadangan. Senyawa tersebut diduga dapat mempercepat penyembuhan penyakit tertentu dan mengurangi rasa nyeri.
Berikut ini beberapa penyakit yang bisa diatasi dengan melakukan terapi lebah, yaitu:
1. Rheumatoid Arthtitis
Terapi ini dapat mengurangi bengkak, nyeri dan kaku sendi pada pasien. Selain itu, dengan mengkonsumsi obat sekaligus dengan terapi ini diklaim dapat mencegah kekambuhan penyakit ini.
2. Penyakit saraf
Contoh dari penyakit saraf yang bisa diobati adalah multiple sclerosis dan penyakit parkinson.
3. Alergi
Terapi ini diduga efektif membantu mengatasi alergi dan dapat mengurangi peradangan pada penderita asma. Namun, belum ada bukti yang akurat terkait dengan masalah ini.
Bahaya Terapi Lebah
Selain untuk mengobati radang dan nyeri, terapi ini juga memiliki efek yang bisa membahayakan pasien itu sendiri, yaitu dapat meningkatkan resiko syok anafilaktik.
Sengatan dari lebah ini dapat menimbulkan alergi, namun kebanyakan orang alergi ini hanya bersifat sementara. Meski demikian, sebagian orang yang memiliki riwayat alergi bisa memiliki masalah fatal dari terapi ini.
Racun lebah merupakan zat pemicu alergi, namun karena adanya paparan berulang mengakibatkan residu racun lebah menumpuk selama bertahun-tahun. Racun yang menumpuk tersebut akan berbalik menyerang sistem kekebalan tubuh.
Masalah ini pernah terjadi pada seorang wanita asal Spanyol yang meninggal dunia setelah melakukan terapi ini. Wanita paruh baya ini pernah melakukan terapi lebah sebelumnya dalam jangka waktu lama, namun hidupnya berakhir karena terapi lebah tersebut.
Jadi, akupuntur lebah ini boleh saja dilakukan, namun perlu adanya konsultasi dokter terlebih dahulu terkait kondisi tubuh. Jika tidak cocok dan berbahaya, lebih baik lakukan pengobatan yang lain.