Akupuntur Untuk Membantu Mengatasi Skizofrenia – Seorang yang terlihat sehar secara jasmani belum tentu juga sehat pada rohaninya. Penyakit seperti Skizofrenia, menjadi salah satu gangguan yang menyerang mental seseorang. Skizofenia sendiri merupakan gangguan mental yang biasanya terjadi untuk jangka panjang. Ketika seseorang mengalami gangguan ini, maka akan menimbulkan beberapa kejadian seperti halusinasi, delusi, pikirna yang kacau dan sikap yang berubah.
Gangguan ini bukanlah masalah psikologi, tapi cenderung gangguan pada mental seseorang. Kemungkinan pasien meninggal pada usia muda akan lebih besar jika mengalami masalah ini. Selain itu, penderita juga akan mengalami gangguan mental lain seperti kecemasan, depresi hingga penyalahgunaan NAPZA. Bagi anak muda, harus berhati-hati agar tidak mengalami masalah ini.
Hasil riset dari Riset Kesehatan Dasar Kementrian Kesehatan Republik Indonesia di tahun 2013, memperkirakan ada 1-2 dari 1000 penduduk yang mengalami gangguan mental. Jumlah ini tentunya besar, mengingat penduduk di Indonesia memang sangat banyak. Gangguan ini akan membuat seseorang sulit untuk beraktivitas seperti biasanya dan cenderung menyendiri.
Akupuntur Untuk Membantu Mengatasi Skizofrenia
Penelitian dari Harbin First Specialized Hospital (China) menyimpulkan bahwa bahwa akupunktur meningkatkan efek obat antipsikotik clozapine dalam menghilangkan skizofrenia yang sulit disembuhkan. Penelitian ini membandingkan clozapine yang dikombinasikan dengan akupunktur dengan monoterapi clozapine. Tingkat efektif total pada kelompok pengobatan akupunktur integratif adalah 94,3% dibandingkan dengan 73,3% pada kelompok monoterapi obat.
Pasien dalam kelompok akupunktur mengalami efek samping yang lebih sedikit dengan tingkat 8,6% dibandingkan dengan 36,7% pada kelompok monoterapi obat. Para peneliti menyimpulkan bahwa akupunktur yang dikombinasikan dengan clozapine aman, dapat diandalkan, dan layak untuk direkomendasikan.
Semua peserta diberi resep clozapine, antipsikotik, dan obat pilihan untuk pengobatan skizofrenia refrakter. Semua pasien mulai dengan dosis 50 mg, diminum pagi dan sore, dalam dosis terbagi. Dosis ditingkatkan secara bertahap selama seminggu hingga maksimum 200-500 mg setiap hari sesuai dengan keparahan gejala masing-masing pasien. Selain itu, peserta dalam kelompok 2 menerima perawatan akupunktur pada titik berikut ini.
- Baihui (GV20)
- Sishencong (MHN1)
- Shangxing (GV23)
- Shuigou (GV26)
- Fengchi (GB20)
- Fengfu (GV16)
- Hegu (LI4)
- Taichong (LV3)
- Zusanli (ST36)