Nyeri leher bisa dialami oleh siapa saja dan kapan saja, keadaan ini bisa diatasi dengan akupuntur untuk nyeri leher. Jadi, apakah akupuntur memang efektif untuk meredakan nyeri di bagian tersebut? Simak penjelasannya di bawah ini.
Penyebab Nyeri Leher dan Peran Akupuntur
Nyeri ini terletak di bagian leher belakang, leher sebelah kiri, kanan maupun leher depan. Sakit di bagian ini umumnya terjadi karena otot leher yang tertarik, pengapuran sendi atau karena saraf terjepit.
Anda akan merasakan keluhan lain saat sedang mengalami nyeri di bagian ini, seperti:
1. Sulit menggerakkan leher
2. Pusing
3. Pembengkakan di kelenjar getah bening
4. Sulit menelan
5. Nyeri di bagian wajah
6. Nyeri di bagian punggung bawah dan atas
7. Nyeri bahu
8. Tangan mati rasa atau kesemutan
Untuk mengatasi nyeri leher, Anda tidak perlu bergantung pada obat. Karena, Anda bisa memanfaatkan terapi akupuntur untuk mengatasi hal tersebut. Adapun titik akupuntur yang digunakan untuk obati nyeri leher, yaitu:
1. GB21 atau Jian Jing
Terletak di antara garis bahu dan leher. Memijat titik ini dengan lembut dan gerakan memutar, dapat memberi kesan rileks dan nyeri di bagian leher akan memudar.
2. GB20 atau Feng Chi
Berada di bawah pangkal tengkorak, lebih tepatnya di antara otot bagian belakang leher. Anda bisa menahan titik ini dengan tekanan kuat selama 3 menit secara berulang.
3. B10 atau Tianzhu
Terletak di bawah pusat belakang leher atas, area ini ditargetkan untuk membantu menyeimbangkan hormon dan bermanfaat bagi kelenjar tiroid.
Cara Lain Mengobati Nyeri Leher
Selain melakukan terapi akupuntur, Anda juga bisa melakukan beberapa cara mudah seperti:
– Menggunakan bantal yang sesuai
– Mengkompres leher
– Menghindari gerakan leher yang terlalu kencang
– Melakukan senam leher
Cara-cara di atas bisa Anda gunakan jika nyeri leher menyerang dan sebagai langkah awal mengobatinya. Namun, jika tak kunjung sembuh, Anda bisa memanfaatkan akupuntur sebagai pengobatan.
Jadi, manfaat akupuntur untuk nyeri leher bisa Anda coba sebagai pengobatan lain selain mengkonsumsi obat secara terus menerus.