Akupunktur adalah salah satu bentuk terapi medis alternatif yang telah digunakan selama ribuan tahun dalam Pengobatan Tradisional Cina (TCM). Melansir laman Xinhuanet di Zimbabwe, seorang ahli akupunktur yang baru lulus dari kursus pelatihan personel Akupunktur di Pusat Akupunktur dan TCM Zimbabwe-China di Rumah Sakit Parirenyatwa di ibu kota Harare, menyediakan layanan perawatan gratis bagi pasien.
Tatenda Chimbunde adalah seorang apoteker yang lulus dari China Pharmaceutical University tahun lalu. Selama berada di China, dia juga mempelajari identifikasi tanaman tradisional China yang digunakan sebagai obat herbal. Dia tidak hanya unggul dalam akupunktur, tetapi juga fasih berbahasa Mandarin dan menyediakan layanan penerjemahan antara penduduk lokal dan pengunjung China di pusat tersebut.
Chimbunde adalah salah satu dari sepuluh petugas kesehatan yang berhasil lulus dari kursus pelatihan akupunktur pada Desember 2022. Dia mengatakan bahwa selama hari-hari pertama pelatihan, dia dan rekan-rekannya kewalahan melihat bagaimana para dokter melakukan semuanya, tetapi setelah belajar teori dan mendapatkan pengetahuan mendalam tentang akupunktur, dia bisa melakukannya juga. Selain akupunktur, dia juga belajar tentang bekam, suatu bentuk pemijatan jaringan dalam dan teknik detoksifikasi, yang merupakan komponen lain dari TCM.
Pusat TCM dan Akupunktur Zimbabwe-Cina didirikan pada tahun 2020 sebagai bagian dari upaya untuk menawarkan alternatif medis yang terjangkau bagi warga Zimbabwe. Pengenalan kursus pelatihan akupunktur dimaksudkan untuk membuat layanan ini lebih mudah diakses oleh warga Zimbabwe karena semakin banyak orang yang mencari pengobatan TCM. Chimbunde mengatakan dari pengalamannya dengan akupunktur, dia telah melihat pasien yang menderita sakit kepala migrain, nyeri punggung bawah, nyeri sendi, dan penyakit lainnya, menjadi lebih baik.
Selain kualifikasinya sebagai seorang apoteker dan ahli akupunktur, Chimbunde telah membenamkan dirinya dalam budaya Tiongkok, mempelajari bahasa dan seni bela diri.
“Saya senang untuk mengatakan bahwa saya berhasil belajar bahasa Mandarin ketika saya belajar di China. Selain sebagai seorang apoteker dan memperoleh keterampilan akupunktur, mempelajari bahasa Mandarin telah menggandakan wawasan saya,” katanya.
Zimbabwe dan China berbagi sejarah panjang kerjasama di sektor kesehatan. Sejak 1985, China telah memberangkatkan 19 tim medis ke negara Afrika bagian selatan itu.
Di Zimbabwe, sistem pengetahuan tradisional dan pengobatan memainkan peran penting sebagai sumber pengobatan yang terjangkau.