Di tengah trend konsumerisme global, budaya dan tradisi seringkali diadaptasi dan diubah sesuai keinginan pasar, tanpa menghargai atau mempertimbangkan asal-usul budaya tersebut. Namun, ada beberapa individu yang berusaha untuk mempertahankan budaya mereka dan menerapkannya dalam bisnis mereka. Salah satunya adalah Mithalee Rawat, seorang wanita berusia 31 tahun yang menjalankan Shorba Broth Bar di Vancouver.
Melansir laman Vice, Shorba Broth Bar merupakan sebuah tempat di mana Rawat membuat kaldu tulang dengan menerapkan prinsip Ayurveda, ilmu makanan kuno India yang diyakini berusia lebih dari 3000 tahun. Kaldu tulang adalah salah satu pengobatan Ayurveda yang diresepkan untuk membangun jaringan tulang dan mengobati dislokasi sendi. Rawat telah membuat kaldu tulang sejak awal sekolah kulinernya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-harinya.
Namun, Rawat merasa kesal melihat bagaimana makanan tradisional Timur diganti namanya dan dijual sebagai makanan super dengan harga yang mahal kepada kebanyakan orang kulit putih. Rawat melihat hal ini sebagai perpanjangan dari kolonialisme, yaitu mengeksploitasi budaya orang lain demi keuntungan sendiri tanpa mengembalikan apa pun.
Rawat melihat Shorba Broth Bar sebagai cara untuk mempertahankan budayanya sendiri dan mendapatkan kembali agensinya. Shorba Broth Bar menawarkan kaldu ayam dan sapi, di mana Rawat memilih tulang tertentu dan merebusnya selama 48 jam untuk mengekstrak kolagen sebanyak mungkin. Untuk ayamnya, Rawat menggunakan campuran kaki dan tulang ayam kampung, sedangkan untuk daging sapi, dia menggunakan buku-buku jari sapi dan tulang sumsum yang diberi makan rumput lokal.
Rawat juga menekankan pentingnya makan secara lokal dan berkelanjutan. Meskipun di India, kaldu biasanya dibuat dengan tulang ayam dan kambing, Rawat menyesuaikan pola makannya dengan apa yang mudah diakses secara lokal di Vancouver.
Dalam menjalankan bisnisnya, Rawat juga mempertimbangkan kesejahteraan hewan. Dia menggunakan daging sapi dari sapi yang diberi makan rumput lokal dan ayam dari peternakan yang memperhatikan kesejahteraan ayam. Dia juga memperhatikan dampak lingkungan dengan menggunakan bahan-bahan yang dapat didaur ulang dan mengurangi limbah makanan.
Dalam hal ini, Shorba Broth Bar bukan hanya sebuah bisnis, tetapi juga menjadi wadah untuk mempertahankan dan menghormati budaya dan tradisi yang berasal dari Ayurveda. Melalui Shorba Broth Bar, Rawat berusaha untuk memberikan edukasi kepada konsumennya tentang budaya India dan nilai-nilai Ayurveda yang ada di dalamnya.