Hubungan sesama jenis banyak dilakukan oleh kaum pria maupun wanita di Indonesia maupun di luar negeri. Terungkapnya kekerasan seksual yang dilakukan oleh WNI di Manchester Inggris menghebohkan banyak pihak. Tak sedikit orang yang menyesalkan hal ini karena sangat memalukan bagi Indonesia. Dari segi medis, hubungan sesama jenis dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Ancaman penyakit bagi pelakunya sangat berat dan tergolong bukan penyakit rendahan. Berikut adalah beberapa penyakit akibat hubungan sesama jenis.
Akibat Penyakit Hubungan Sesama Jenis Bagi Pelakunya
Sifilis
Hubungan sejenis biasanya dilakukan dengan cara seks anal. Jika dilakukan secara brutal resiko luka akan dialami oleh pelakunya. Dengan begitu, kuman maupun bakteri seperti Treponema pallidum akan mudah untuk masuk ke dalam tubuh. Seseorang yang mengalapi sifilis akan mengalami demam, rambut mulai rontok, bagian kelenjar getah bening yang membengkak, tenggorokan terasa sakit dan sebagainya.
HIV
Human Immunodeficiency Virus menjadi salah satu jenis virus berbahaya yang sangat dihindari oleh siapapun. Penderita HIV biasanya berasal dari mereka yang sering berhubungan sejenis. Jika dibiarkan, penyakit ini dapat menjadi peyebab kematian seseorang. Gejala wal HIV bisa ditandai dengan ruam pada kulit, kelelahan yang berat, luka pada mulut, nyeri otot dan sendi dan masih banyak lagi.
Hepatitis B
Selain HIV, Hepatitis B juga menjadi virus yang paling ditakuti banyak orang. Virus ini dipercaya sulit untuk disembuhkan bahkan lebih sulit dibanding HIV. Hepatitis B dapat menyebabkan gagal hari, koma sampai kematian jika tidak cepat untuk ditangani. Para pelaku hubungan sejenis sangat rentan untuk menderita virus ini. Virus yang begitu berbahaya ini bisa membuat seseorang kehilangan nyawa.
Depresi
Depresi merupakan gejala yang disebabkan oleh tekanan psikologi yang dirasakan oleh seseorang. Pelaku hubungan sejenis kerap kali mendapat tekanan dari masyarakat yang membuatnya merasa tidak nyaman. Tekanan demi tekanan ini dapat membuat pelaku depresi. Tak jarang karena depresi inilah banyak dari mereka mengakhiri hidupnya. Ini menjadi persoalan tersendiri bagi pelaku hubungan sejenis yang tidak memiliki mental kuat.