Cara atasi amblyopia dengan terapi akupuntur sudah dibuktikan oleh studi terbaru di Hongkong. Amblyopia atau mata malas atau dalam bahasa Inggris ialah lazy eye merupakan hal yang biasa terjadi pada anak.
Cara Atasi Amblyopia Dengan Terapi Akupuntur
Anak-anak yang mengalami mata malas kini bisa diatasi dengan melakukan terapi akupuntur. Keefektifan terapi asal Cina ini sudah dibuktikan melalui sebuah studi di Hongkong.
Menurut Dr Dennis Shun-Chiu Lam yang merupakan seorang penulis studi dan pemimpin Department of Ophthalmology and Visual Sciences mengatakan bahwa akupuntur memang efektif untuk dilakukan.
Dalam studinya, anak berusia 3 sampai 7 tahun yang mengalami ADHD melakukan pengobatan dengan metode terapi akupuntur dan dibantu dengan penggunaan kacamata.
Dibandingkan dengan anak yang hanya menggunakan kacamata, anak yang melakukan terapi akupuntur dan menggunakan kacamata lebih memiliki hasil yang lebih baik dengan ciri kemampuan penglihatannya yang meningkat.
Penyakit mata malas ini ditandai dengan penglihatan pada satu mata lebih buruk daripada mata yang lain. Penyakit ini berbeda dengan strabismus atau mata juling.
Amblyopia biasanya diobati dengan menggunakan kacamata atau plester untuk melatih mata yang rusak. Karena, jika tidak segera diobati maka anak akan mengalami kebutaan permanen.
Menurut Dr Marc Lustig, penelitian dengan menggunakan metode akupuntur ini, tidak akan mengubah cara dokter mengatasi masalah mata malas pada anak.
Menurut American Academy of Ophthalmology, setelah anak berusia 9 tahun atau lebih, masalah mata malas ini akan sulit untuk diperbaiki bahkan tidak bisa lagi diperbaiki.
Oleh karena itu, jika mengalami gejala mata malas atau amblyopia, akupuntur bisa digunakan dan bekerja dengan baik sebagai plester untuk atasi amblyopia.
Jadi, jika anak mengalami gejala mata malas, segeralah untuk memeriksakannya ke dokter dan jangan dibiarkan. Karena, efek dari masalah ini akan fatal jika dibiarkan dan merugikan anak.
Sebagian besar mengatakan bahwa akupuntur hanya menimbulkan efek plasebo saja, namun sebagian masyarakat juga memercayakan terapi ini karena efeknya yang nyata.