Pemerintah provinsi Bali meluncurkan layanan akupuntur, akupresur, prana, tusuk jarum dan lainnya, sebagai bagian wisata kesehatan. DIharapkan program kesehatan tradisional tersebut bisa menunjang daya tarik wisata ke pulau Dewata.
Demikian sebelumnya disampaikan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Nyoman Gede Anom. Dia mengatakan, layanan itu akan hadir di seluruh rumah sakit pemerintah di Pulau Dewata.
“Ini (layanan kesehatan tradisional, red) bisa jadi daya tarik wisata, karena sebagian besar dunia sudah beralih ke obat herbal. Kita ada wisata medis dan wisata kebugaran, kebugaran ini seperti spa, akupuntur, termasuk kuliner sehat itu masuk tradisional,” kata Anom, belum lama ini.
Selain akupuntur dan akupresur, ada juga layanan kesehatan dengan tanaman organik atau herbal, dalam program wisata kesehatan tradisional di Bali ini.
Menurut Anom, hadirnya layanan kesehatan tradisional bagi wisatawan ini bisa menjadi pilihan wisata, termasuk mengenalkan potensi budaya Bali.
“Wisatawan tidak hanya menikmati keindahan Pulau Dewata, tapi juga berobat ke Bali. Yang kedua, untuk masyarakat kita yang mau berobat ke luar tidak perlu lagi karena sudah dilayani,” ujarnya.
Langkah ini juga sejalan dengan arahan Gubernur Bali untuk mengembangkan warisan leluhur berupa pengobatan dengan hampir 3.000 tanaman obat yang dapat diolah di Bali. Saat ini, layanan kesehatan tradisional telah dibuka di enam rumah sakit di Bali.
“Ada RS Prof Ngurah, RS Bali Mandara, RS Wangaya, RS Bangli, Klungkung, dan Payangan Gianyar. Untuk 120 puskesmas juga sudah melayani,” kata Anom seraya menambahkan layanan wisata kesehatan serupa akan segera hadir di wilayah lain di Bali.
pariwisata kesehatan khususnya kebugaran memiliki prospek yang kian berkembang ke depannya. Karenanya, Indonesia melalui Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah berupaya untuk mengelola serta mengembangkan wisata kebugaran.
Salah satunya dengan menetapkan beberapa daerah sebagai perjalanan wisata kebugaran di antaranya Daerah Joglosemar yaitu Jogja, Solo dan Semarang yang menawarkan kearifan lokal, Bali dengan sajian layanan berkelas serta Jakarta dengan teknologi barunya. [AB]