Benarkah akupuntur bantu kesembuhan pasien covid? Virus corona atau covid-19 telah menyerang Indonesia sejak tahun 2020 lalu. Banyak pasien yang meninggal dan ada pula yang mengalami kesembuhan.
Lalu, bagaimana kabar pasien covid-19 yang pertama? Benarkah akupuntur dapat mengatasinya? Simak penjelasannya berikut ini.
Benarkah Akupuntur Bantu Kesembuhan Pasien Covid?
Setahun sudah berlalu ketika covid-19 menyerang Indonesia. Pasien pertama yang terjangkit virus ini diklaim telah sembuh. Apakah hal tersebut dikarenakan terapi akupuntur?
Orang pertama yang terdeteksi sebagai pasien covid-19 adalah Sita Tyasutami, diikuti dengan ibunya Maria Darmaningsih dan kakaknya Ratri Anindyajati.
Sita terjangkit virus setelah berinteraksi dengan orang Jepang yang berkunjung ke Indonesia. Sita dinyatakan positif sejak 2 Maret lalu, walaupun sebenarnya ia memang sedang sakit sejak tanggal 16 Februari.
Ia mengaku setelah keluar dari rumah sakit, kondisi badannya sudah berbeda. Menurutnya, hal ini terjadi karena efek samping dari virus covid-19. Staminanya menjadi kurang kuat tidak seperti biasanya.
Sita merasakan di awal 2021 ini ia merasa tubuhnya menjadi lemas dan sakit-sakitan hingga berminggu-minggu. Lalu, ia pun memeriksa kondisinya ke sebuah klinik akupuntur.
Negara Cina merupakan negara pertama yang mengalami serangan pandemi covid-19. Berdasarkan beberapa sumber, akupuntur merupakan senjata rahasia yang digunakan Cina sebagai terapi penyembuhan pasien covid.
Kekebalan tubuh dan menjaga stamina juga bisa didapatkan dengan melakukan terapi akupuntur. Hal ini bisa dijadikan bekal sebagai tameng agar tidak terkena virus yang menyebar tersebut.
Menurut ahli akupuntur yang memeriksa Sita, darah yang ada dalam tubuhnya dan ibunya tersebut mengalami pengentalan. Hal ini diklaim karena efek samping dari terkena covid.
Sita juga mengaku, walaupun penyakit yang kini ia derita bukan corona, ia percaya bahwa hal ini merupakan efek samping dari penyakit tersebut. Terjadi perubahan fisik dan stamina yang menurun dalam dirinya.
Menurut dokter, hal ini bisa disembuhkan dengan melakukan pola hidup sehat. Kakak Sita yaitu Ratri beruntung memiliki gejala covid yang ringan, sehingga tubuhnya tidak mengalami masalah separah Sita.