Benarkah akupuntur bisa menyebarkan AIDS dan Hepatitis? Para ahli di Hongkong memperingatkan bahwa jarum akupuntur bisa menyebarkan jenis penyakit yang disebutkan di atas. Benarkah demikian?
Benarkah Akupuntur Bisa Menyebarkan Penyakit?
Jarum akupuntur yang digunakan sebagai alat stimulasi saat terapi haruslah jarum yang steril. Jarum tersebut harus sekali pakai dan dibersihkan dengan sangat bersih agar tidak menimbulkan infeksi pada pasien.
Di Hongkong, para ahli memperingatkan bahwa penyebaran AIDS dan Hepatitis bisa tersebar melalui akupuntur, bahkan para ahli juga mengatakan, penyakit tersebut bisa menyebar lewat jarum penyeka, kemasan dan kapas yang terkontaminasi.
Jumlah kasus infeksi yang disebabkan oleh akupuntur semakin meningkat, dan hal ini harus dikendalikan dengan melakukan pengendalian infeksi yang lebih ketat lagi.
Menurut salah seorang peneliti, pengendalian infeksi bisa dilakukan dengan menerapkan jarum yang digunakan haruslah sekali pakai, menggunakan teknik suci hama dan melakukan prosedur desinfeksi kulit.
Seperti yang sudah kita ketahui, terapi akupuntur memang memiliki manfaat besar bagi penyembuhan penyakit pada manusia maupun hewan. Selain itu, terapi ini lebih efektif untuk dilakukan dibandingkan pengobatan medis.
Terapi akupuntur merupakan warisan budaya Cina kuno dan sudah dipercaya sejak dulu kala. Terapi ini bisa digunakan untuk mengatasi hal-hal seperti:
– Masalah obesitas
– Darah tinggi
– Pengobatan pascaoperasi
– Mengobati mual
– Mengatasi stres
– Nyeri di kepala dan punggung
– Migrain
– Kesuburan
Masih banyak lagi manfaat dari terapi akupuntur untuk kesehatan, salah satunya ialah terapi ini bisa membuat kulit wajah lebih cerah dan mengatasi jerawat. Oleh karena itu, terapi ini banyak diminati masyarakat.
Namun, efek samping dari akupuntur juga bisa terjadi jika terapis tidak profesional dan tidak memiliki kemampuan dalam mengobati pasien. Dimulai dari alat yang digunakan haruslah steril dan juga teknik yang digunakan harus tepat.
Oleh karena itu, penyebaran AIDS dan hepatitis bisa saja terjadi jika jarum yang digunakan tidaklah steril dan tidak sekali pakai. Jadi, perhatikanlah hal-hal kecil sebelum melakukan terapi.