Bisakah Akupuntur Kurangi Nyeri Dada Pasien Jantung ?

Bisakah Akupuntur Kurangi Nyeri Dada Pasien Jantung ? – Akupuntur adalah salah satu praktik pengobatan tradisional Tiongkok tertua, dengan penggunaannya setidaknya sejak 100 SM. Ini telah menerima penerimaan yang tidak menyenangkan oleh komunitas medis di negara ini sebagai tambahan untuk perawatan medis Barat, terutama dalam manajemen nyeri.

Bisakah Akupuntur Kurangi Nyeri Dada Pasien Jantung ?

Sebuah studi yang baru dirilis mungkin menadi lebih baik. Karena menggunakan metode ilmiah yang ketat termasuk pengacakan, pemilihan pasien yang cermat. Kemudian adanya kelompok plasebo untuk menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam nyeri dada (angina) yang pasien jantung alami .

Semua 404 pasien dalam penelitian ini, yang prosesnya di lima pusat di Cina. Menerima obat jantung standar Barat untuk angina stabil mereka selama empat minggu sebelum percobaan berlangsung. Dan melanjutkan pengobatan mereka selama 16 minggu penelitian.

Mereka dibagi menjadi empat kelompok: tiga kelompok menerima akupuntur dan satu tidak. Yang unik dari penelitian ini adalah kelompok akupuntur plasebo yang menerima tusuk jarum, tetapi bukan akupuntur sejati.

- Advertisement -

Kelompok kedua menjalani akupuntur ke meridian yang biasanya jadi pilihan pada praktisi tradisional untuk mengobati penyakit jantung, yang terletak di sepanjang lengan bagian dalam. Kemudian kelompok ketiga menerima akupuntur tradisional, tetapi tidak ke meridian jantung. Kelompok terakhir tidak menerima akupuntur, tetapi terus meminum obat Barat mereka.

Peserta dalam tiga kelompok pengobatan aktif menerima 12 sesi pengobatan yang berlangsung masing-masing 30 menit. Ahli akupuntur berlisensi menggunakan jarum baja sekali pakai dan elektroakupuntur  jadi pilihan karena telah terbukti mengurangi rasa sakit dan mencegah cedera jantung dalam penelitian lain daripada dengan akupuntur manual.

Hasilnya, para peserta dalam kelompok akupuntur tradisional dalam penelitian ini memiliki serangan angina yang lebih sedikit secara signifikan selama 16 minggu setelah pengacakan. Selama sebulan sebelum pengobatan, frekuensi rata-rata serangan adalah 13,3. Ini menurun menjadi sekitar 5 episode per bulan pada kelompok akupuntur tradisional, 10 pada kelompok palsu, dan 11 pada kelompok pengobatan. Langkah-langkah lain seperti kualitas hidup dan intensitas serangan juga meningkat secara signifikan, sumber inquirer.com.

BACA JUGA  Alami Gangguan Mata seperti Nia Ramadhani, Apakah Akupuntur Bisa Sembuhkan?

 

TERBARU

Menkes Budi Launching Wingko (Wolbachia Ing Kota) Semarang

Pada tanggal 30 Mei, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia secara...

Pakar Akupuntur Jelaskan Manfaat TCM dalam Menyembuhkan Demensia

Manfaat TCM dalam menyembuhkan demensia semakin mendapatkan perhatian sebagai...

Makanan Untuk Mengatasi Cemas Asal Jepang yang Bisa Anda Coba

Para peneliti di Osaka Metropolitan University telah melakukan penemuan...

Memahami Apa itu Integrative Medicine

Integrative Medicine, atau yang dikenal juga sebagai pengobatan integratif,...

Kemenkes Beri Penghargaan Inovator Teknologi Kesehatan Terbaik di Indonesia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI baru-baru ini memberikan penghargaan kepada...

Termasuk Penyembuh HIV/AIDS, Berikut Beberapa Pengobatan Herbal Terkenal dari Afrika

Pengobatan herbal tradisional telah menjadi bagian penting dari budaya...

Mengenal Ventosa, Alat Kesehatan Tradisional dari Eropa yang Mirip Bekam

Terapi Ventosa, yang mirip dengan bekam, adalah salah satu...

Fitofarmaka, Memanfaatkan Kekuatan Obat Herbal untuk Kesehatan dan Kesejahteraan

Fitofarmaka, juga dikenal sebagai obat herbal, merupakan produk yang...

Cuaca Panas, Kemenkes Imbau Jemaah Haji Waspada 5 Penyakit ini

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menghimbau jemaah haji Indonesia waspada dengan...

Mengenal Terapi Herbal dari Kashmir

Dikenal karena keanekaragaman hayatinya, Kashmir merupakan tempat yang kaya...

Menkes Budi Launching Wingko (Wolbachia Ing Kota) Semarang

Pada tanggal 30 Mei, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia secara resmi launching Wingko (Wolbachia Ing Kota) di Kota Semarang. Wolbachia merupakan salah satu inovasi dalam...

Pakar Akupuntur Jelaskan Manfaat TCM dalam Menyembuhkan Demensia

Manfaat TCM dalam menyembuhkan demensia semakin mendapatkan perhatian sebagai alternatif yang menjanjikan. Pengobatan Tradisional Cina (TCM) telah lama dikenal sebagai pendekatan holistik dalam menjaga...

Makanan Untuk Mengatasi Cemas Asal Jepang yang Bisa Anda Coba

Para peneliti di Osaka Metropolitan University telah melakukan penemuan menarik yang dapat mengubah cara kita memandang makanan dalam menjaga kesehatan mental dan mengurangi stres....

Memahami Apa itu Integrative Medicine

Integrative Medicine, atau yang dikenal juga sebagai pengobatan integratif, merupakan pendekatan medis yang menggabungkan metode-metode konvensional dengan terapi komplementer dan alternatif. Konsep ini berfokus...

Kemenkes Beri Penghargaan Inovator Teknologi Kesehatan Terbaik di Indonesia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI baru-baru ini memberikan penghargaan kepada para inovator teknologi kesehatan terbaik di Indonesia dalam acara Health Innovation Day 2023. Penghargaan dari Kemenkes...

Termasuk Penyembuh HIV/AIDS, Berikut Beberapa Pengobatan Herbal Terkenal dari Afrika

Pengobatan herbal tradisional telah menjadi bagian penting dari budaya Afrika selama ribuan tahun. Benua ini kaya akan sumber daya alam yang melimpah, termasuk berbagai jenis...