Istri Ustadz Abdul Solmed, April Jasmine, mengaku sempat didiagnosis menderita sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan pembengkakan di saluran rahim.
Karena dua penyakit ini, April mengaku mengalami stres karena merasa tidak akan pernah bisa memiliki anak. Bahkan, ia sampai meminta sang suami untuk menikah lagi.
“Aku drop banget, takut. Aku sampai bilang Ustadz nikah lagi aja, gitu,” tuturnya, belum lama ini.
Pengertian Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK)
Sindrome ovarium polikistik (SOPK) merupakan masalah endrokinologi tersering pada wanita yang tidak hanya mempengaruhi masalah reproduksi, namun berkaitan dengan faktor-faktor lain seperti gangguan metabolik, psikologi , dan kulit dan kecantikan. Sindrom ini mempengaruhi 7-10% wanita usia reproduktif.
Wanita dengan SOPK biasanya datang ke klinik dengan keluhan timbulnya jerawat dan bulu-bulu tubuh yang berlebih, gangguan siklus menstruasi, hingga sulit memiliki keturunan.
Studi menunjukkan adanya kesamaan karakteristik ovarium pada wanita dengan SOPK, yaitu adanya kadar androgen yang tinggi dan peningkatan insulin, dengan disertai ataupun tidak disertai gangguan siklus menstruasi.
Bagaimana Akupuntur Atasi Sindrom Ovarium Polikistik?
Akupuntur merupakan sebuah metode penusukan jarum pada titik-titik akupunktur pada tubuh. Terapi ini berkembang dari pengobatan tradisional Cina. Namun telah banyak penelitian yang menunjukkan efektivitasnya menyembuhkan berbagai penyakit dan telah diakui oleh dunia kedokteran barat.
Pada kasus SOPK, akupuntur berperan memiliki beberapa peran, di antaranya:
- Meningkatkan sensitivitas insulin;
- Meningkatkan aliran darah ovarium melalui kerja secara segmental sesuai perjalanan saraf;
- Mempengaruhi pelepasan hormon-hormon stress dan hormon reproduksi:
- Meningkatkan opoid endogen yang dapat menurunkan kadar androgen dalam sirkulasi darah
- Meningkatkan sekresi insulin.
Penelitian-penelitian telah menunjukkan bahwa dibandingkan terapi standart, akupunktur lebih efektif dalam memperbaiki gejala klinis, kadar hormon seks , dan perbaikan siklus menstruasi.
Selain itu akupunktur terbukti dapat meningkatkan laju ovulasi dan menstruasi bila dibandingkan dengan tanpa terapi akupuntur ataupun terapi menstruasi, dan semua efek positif dari akupunktur dapat diperoleh dengan efek samping yang sangat minimal dibandingkan dengan penggunaan obat-obatan.