Layanan kanker telah menjadi prioritas dalam upaya transformasi sistem kesehatan di Indonesia. Langkah ini mencakup upaya maksimal untuk meningkatkan ketersediaan layanan kanker di 514 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.
Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan, dalam acara Pembukaan Siloam Oncology Summit 2023 yang diadakan di Jakarta pada Jumat (19/5), Menteri Kesehatan (Menkes) Budi mengungkapkan bahwa setiap pilar transformasi kesehatan memiliki sekitar 10-15 program, sehingga secara keseluruhan terdapat sekitar 100 program yang diperuntukkan khusus bagi layanan kanker.
Kanker merupakan penyakit yang menyebabkan kematian terbanyak di Indonesia, oleh karena itu perhatian khusus harus diberikan pada penanganannya. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menempatkan prioritas pada layanan kanker tidak hanya dalam hal penyembuhan dan rehabilitasi, tetapi juga dalam program-program promosi dan preventif, terutama dalam hal skrining dan deteksi dini.
Baca juga: Keren! Mahasiswa Indonesia ini Berhasil Buat Obat Herbal untuk Kanker
Saat ini, sistem kesehatan di Indonesia lebih berfokus pada upaya pencegahan daripada pengobatan. Kemenkes RI melalui skema Jaminan Kesehatan Nasional menjamin pembiayaan gratis untuk skrining 14 jenis penyakit di Puskesmas, termasuk di dalamnya program layanan skrining kanker.
Menkes Budi menjelaskan bahwa implementasi transformasi layanan primer telah direalisasikan melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang saat ini mengalokasikan dana sebesar 9 triliun rupiah untuk pembiayaan layanan skrining, termasuk skrining kanker.
Selanjutnya, Menkes Budi juga mengumumkan bahwa Kementerian Kesehatan sedang mempersiapkan 10.000 mesin ultrasonografi yang akan didistribusikan ke seluruh Puskesmas di 514 Kabupaten/Kota di Indonesia pada tahun ini. Langkah ini bertujuan untuk mencapai target deteksi dini penyakit kanker payudara.
Program lain yang telah diimplementasikan adalah vaksinasi Human Papillomavirus (HPV) yang diberikan secara gratis untuk mencegah peningkatan kasus kanker leher rahim (kanker serviks) pada wanita. Vaksin HPV diberikan kepada anak perempuan kelas 5 dan 6 SD. Pemberian vaksin HPV secara merata telah dilaksanakan di 34 Provinsi di Indonesia.
Selain vaksinasi, Kemenkes juga sedang mempersiapkan program percontohan untuk pemeriksaan kanker serviks menggunakan metode HPV DNA Test. Saat ini, HPV DNA Test telah dilakukan di lima kota di Provinsi DKI Jakarta, yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, dan Jakarta Timur.
Menkes Budi mengungkapkan bahwa langkah-langkah ini dilakukan sebagai persiapan untuk pengembangan program tambahan menggunakan metode Genome Sequencing di 38 Laboratorium Kesehatan Masyarakat di Indonesia.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan sistem kesehatan di Indonesia dapat terus meningkatkan upaya pencegahan, skrining, dan deteksi dini kanker. Transformasi sistem kesehatan ini merupakan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta mengurangi angka kematian akibat kanker di Indonesia.