Seorang wanita bernama Malgorzata Sliwinska mengalami sakit langka “somniphobia”. Akibat penyakit somniphobia ini, dirinya sulit tidur selama empat tahun.
Ibu satu anak ini menyebutkan bahwa ia sama sekali tidak bisa tidur karena somniphobia. Kondisinya telah memengaruhi kehidupan sehari-harinya, membuatnya kelelahan, depresi, dan seringnya tidak dapat bekerja.
Ada sebagian orang yang justru takut jika tertidur. Bagi mereka, tidur merupakan sesuatu yang mengerikan sehingga perlu dihindari. Gangguan berupa takut (fobia) tidur ini disebut dengan istilah somniphobia. Apa itu somniphobia?
Somniphobia adalah kata lain dari kondisi ketika orang takut atau sulit tertidur secara berlebihan, karena merasa kegiatan itu bisa membuat mereka tidak punya kendali atas tubuhnya.
Bagaimana Akupuntur Membantu Kesulitan Tidur Seperti Gejala Somniphobia?
Sebagai praktik pengobatan tradisional Tiongkok, akupuntur menargetkan otot dan saraf tertentu dalam tubuh melalui penyisipan jarum tipis untuk membantu meringankan berbagai penyakit, termasuk sulit tidur akibat somniphobia.
Dari antara banyak manfaat kesehatannya, akupunktur membantu meringankan mual, sakit kronis, sakit kepala, dan banyak lagi. Selain itu, penelitian dalam Journal of Alternative and Complementary Medicine menunjukkan bahwa praktik tersebut juga dapat meningkatkan kualitas tidur kita, terutama pada mereka yang mengalami insomnia atau gangguan tidur lainnya.
Hingga setengah dari semua orang dewasa di AS menderita gejala insomnia. Seperti sulit tidur, berulang kali terbangun di malam hari, atau bangun terlalu dini secara alami.
Jadi bagaimana tepatnya akupuntur mempengaruhi siklus tidur tubuh? Menurut sebuah penelitian tahun 2004 dalam The Journal of Neuropsychiatry and Clinical Neurosciences. Dalam penelitian itu, 18 orang dewasa mendapat perawatan akupuntur selama 5 minggu untuk kecemasan dan insomnia.
Akupuntur terbukti meningkatkan keluaran melatonin, hormon yang memfasilitasi tidur. Hasilnya, peserta menunjukkan peningkatan efisiensi tidur. Waktu untuk tertidur, dan frekuensi bangun sepanjang malam.
Dalam analisis tahun 2009 terhadap lebih dari 40 uji klinis yang memeriksa akupunktur sebagai pengobatan untuk insomnia. Peneliti membandingkan keefektifannya dengan tanpa pengobatan, obat-obatan, dan akupunktur plasebo. Para peneliti menentukan bahwa akupunktur menghasilkan hasil yang lebih baik dalam kualitas dan durasi tidur.
Akupuntur menjadi salah satu metode pengobatan yang efektif saat ini. Banyak orang telah membuktikan keefektifannya. Akupuntur saat ini sudah ada di berbagai negara termasuk Indonesia. Untuk mendapatkan manfaatnya secara maksimal, Anda perlu menjalani pengobatan dengan praktisi yang berpengalaman.
Banyak orang menganggap pengobatan akupuntur menyakitkan. Padahal akupuntur justru mampu memberikan ketenangan bagi pasiennya. Maka dari itu, tidak ada salahnya untuk mencoba akupuntur karena memang pengobatan ini layak untuk Anda terapkan. Apalagi untuk Anda yang sering mengalami masalah tidur.
Jadi, kalau Anda mengalami gejala sulit tidur akibat somniphobia, boleh mencoba terapi akupuntur. Namun, upayakan memilih terapis yang berpengalaman dan telah tersertifikasi. [EB]