Google terus memperluas penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam industri kesehatan untuk membantu mendeteksi penyakit secara lebih awal dan menjawab pertanyaan medis. Selama acara tahunan “The Check Up” pada hari Selasa, perusahaan teknologi tersebut mengumumkan beberapa pembaruan dan kemitraan baru yang dirancang untuk memperluas akses ke perawatan kesehatan dan membuat lapangan lebih adil.
Melansir laman ABC News, Dr. Karen Desalvo, Kepala Petugas Kesehatan Google, mengatakan, “Masa depan kesehatan didorong oleh konsumen. Orang-orang akan mengharapkan pengalaman yang mengutamakan seluler dengan wawasan, layanan, dan perawatan yang lebih dipersonalisasi. Artinya, perusahaan, termasuk Google, perlu berevolusi untuk memenuhi konsumen di mana pun mereka berada.”
Salah satu pembaruan terbaru Google adalah peluncuran versi terbaru dari model bahasa besar medisnya, yaitu “Med-Palm 2”. Med-Palm 2 dirancang untuk memberikan jawaban atas pertanyaan medis dan telah mengalami peningkatan signifikan dalam hal kualitas jawaban. Google mengatakan iterasi terbaru secara konsisten menjawab pertanyaan ujian medis pada tingkat “ahli”, dengan skor 85%.
Google juga mengumumkan beberapa kemitraan baru yang bertujuan untuk mendeteksi penyakit lebih awal dan mengidentifikasi informasi kesehatan lebih cepat. Kemitraan pertama adalah dengan Jacaranda Health yang berbasis di Kenya, yang berfokus pada kesehatan ibu hamil dan bayi baru lahir. Kemitraan ini menggunakan AI untuk menggantikan mesin ultrasound tradisional yang mahal dan membutuhkan pekerja pelatihan. AI dapat ditanamkan di daerah berpenghasilan rendah yang tidak memiliki atau hanya memiliki sedikit mesin, sehingga lebih banyak ibu hamil yang dapat dipantau.
Kemitraan lainnya adalah dengan Chang Gung Memorial Hospital di Taiwan untuk mengeksplorasi penggunaan model AI menggunakan ultrasound untuk deteksi kanker payudara daripada mammogram tradisional yang juga mahal. Selain itu, Google juga bermitra dengan Mayo Clinic untuk melihat bagaimana AI dapat membantu pasien menerima radiasi, pengobatan kanker yang umum.
Selain itu, Google memperluas kemampuan mesin pencarinya untuk memberikan informasi tentang penyedia layanan kesehatan yang terjangkau. Hema Budaraju, Direktur Senior Produk, Kesehatan, dan Tanggung Jawab Sosial di Google Search, mengatakan perusahaan telah menggunakan teknologi Duplex untuk membantu pengguna menemukan pusat kesehatan masyarakat yang menawarkan perawatan gratis dan murah serta menambahkan lebih banyak dokter dengan janji temu yang dapat dipesan secara online.
Google juga telah menggunakan teknologi Duplex untuk memverifikasi informasi penyedia layanan kesehatan di AS di Google Penelusuran dan memverifikasi apakah penyedia menerima paket Medicaid tertentu di negara bagian mereka.