Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan langkah serius pembenahan industri farmasi dan alat kesehatan menuju 4.0.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK) mengatakan bahwa ketika Covid-19 melanda Indonesia, permintaan terhadap berbagai vitamin, suplemen dan obat-obatan untuk meningkatkan kekebalan tubuh meningkat drastis.
“Berdasarkan data yang disajikan Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, pertumbuhan sarana produksi alat kesehatan terus meningkat,” kata Menperin AGK, baru-baru ini.
Dia melanjutkan, dari 193 perusahaan pada 2015 telah mencapai 891 perusahaan 2021. “Adapun, dalam lima tahun terakhir, industri alat kesehatan dalam negeri tumbuh sebanyak 698 industri atau meningkat 361,66 persen.”
“Ini berarti, sektor industri alat kesehatan dan farmasi yang hendak dibenahi Kemenperin masuk dalam kategori high demand di tengah pandemi Covid-19,” imbuhnya.
Begitu pula halnya dengan permintaan alat test rapid antigen di saat pandemi Covid-19 dua tahun terakhir cukup tinggi, baik untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri, maupun untuk diekspor ke luar negeri.
”Salah satu produk alat kesehatan yang sangat dibutuhkan dalam penanggulangan Covid-19 yaitu Rapid Test Swab Antigen Covid-19 yang sangat dibutuhkan guna mempermudah sistem tracing,” katanya lewat rilis kepada awak media.
Berdasarkan informasi dari Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Taufik Bawazier, saat ini sudah banyak merek-merek alat tes rapid antigen yang beredar di pasaran.
Sebagian besar yang memiliki izin edar adalah produsen rapid test berasal dari perusahaan luar negeri. Namun demikian banyak juga produsen rapid tes antigen yang berasal dari dalam negeri.
Sementara itu Bendahara Asosiasi Alat Kesehatan Cristina Sandjaja secara terpisah mengemukakan tantangannya agar produk rapid antigen lokal harus dapat mencapai kualitas produk minimal sebagaimana produk global yang sudah memiliki izin penggunaan dari WHO, produksi perusahaan global dengan kualitas produk baik dan cakupan pemasaran yang mendunia.
Perkembangan penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia terus membaik. Sejak akhir Februari lalu, jumlah kasus konfirmasi positif COVID-19 dan positivity rate di kota-kota besar yang padat penduduknya terus mengalami penurunan. Tingkat keterisian RS COVID-19 di Jawa dan luar Jawa juga masih terkendali.
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan meski secara nasional situasi terus menurun namun sejumlah daerah terpantau masih dalam pengawasan pemerintah karena kasus COVID-19 terindikasi naik.[AB]