Kementerian Kesehatan RI meluncurkan laboratorium jejaring OIC CoE untuk mendukung tercapainya tujuan kemandirian produksi vaksin dan produk bioteknologi untuk kebutuhan negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Tiga laboratorium dari Universitas Indonesia ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan RI sebagai pusat riset vaksin dan produk bioteknologi OIC. Di mana ketiga lab tersebut menjadi bagian dari laboratorium jejaring Organization of Islamic Cooperation (OIC) Center of Excellence (CoE) on Vaccine and Biotechnology Products .
Dilansir dari Tempo, Kepala Biro Humas dan KIP UI Amelita Lusia di Kampus UI Depok, Minggu (25 September 2022), mengatakan tiga Lab UI yaitu Laboratorium Bioanalisis Universitas Indonesia-Daewoong Foundation (UI-DF), Integrated Laboratory Research Center (ILRC), dan Laboratorium Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI) yang didirikan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
Sebelumnya, Indonesia telah ditunjuk sebagai Organization of Islamic Cooperation – Center of Excellence (OIC – CoE) on Vaccine and Biotechnology Products dalam Resolutions of the 6th Session of the Islamic Conference of Health Ministers (ICHM) pada tahun 2017.
Pada konferensi tersebut, kerangka acuan pusat riset OIC dalam pengembangan vaksin dan produk bioteknologi di Indonesia, melalui Kementerian Kesehatan, disetujui dan diharapkan untuk segera dibuat.
Pada tahun 2018 OIC CoE secara resmi diluncurkan di Jakarta oleh Menteri Kesehatan dengan PT Biofarma sebagai OIC CoE Laboratory. Guna meningkatkan kerjasama dan kapasitas peneliti di negara anggota OIC, Standing Committee on Scientific and Technological Cooperation of the OIC (COMSTECH) mengadakan program Fellowship For Research and Advance Training in Virology and Vaccine Technologies.
Melalui program ini, Kemenkes RI memberikan kesempatan kepada empat peneliti dari Mesir dan Pakistan untuk magang di Indonesia.
“Mari saling berkolaborasi, saya percaya pertemuan dan kerja sama dengan OIC ini menjadi awal yang baik untuk melakukan penelitian bersama tentunya dengan hasil yang baik. Saya berharap kesempatan ini semakin meningkatkan sistem kesehatan dunia untuk generasi yang akan datang,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.