Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang besar, termasuk berbagai ramuan jamu dan tanaman obat. Sayangnya, pemahaman masyarakat tentang jamu masih terbatas pada Pulau Jawa. Setiap daerah di Indonesia memiliki kearifan lokal yang unik dan dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan alami. Oleh karena itu, penting untuk melakukan dokumentasi empiris terhadap khasiat jamu-jamu di seluruh Indonesia.
Melansir laman Beritasatu, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM RI, Reri Indriani, menyampaikan hal tersebut dalam sebuah webinar bertajuk “Mengenal Jamu Nusantara: Eksplorasi Obat Tradisional Berbahan Alami Indonesia”. Dalam webinar tersebut, Reri menjelaskan bahwa dokumentasi ramuan etnomedisin sangat penting sebagai data bukti keamanan jamu Indonesia secara empiris. Kelemahan dari keanekaragaman sumber daya alam adalah kurangnya dokumentasi atau pembuktian empiris.
Dalam webinar tersebut, beberapa narasumber terkemuka dalam bidang obat tradisional berbahan alam Indonesia, seperti akademisi dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, pakar etnomedisin dari Universitas Kristen Indonesia (UKI), dan akademisi dari FMIPA dan Gizi Universitas Cendrawasih (Uncen) Papua, juga hadir untuk berbicara.
BPOM ingin mengawal potensi kearifan lokal setiap daerah di Indonesia dan memiliki tanggung jawab kepada masyarakat untuk menjamin keamanan produk obat dan makanan. BPOM mulai awal 2021 berfokus kembali untuk mengumpulkan berbagai dokumen empiris dari kearifan lokal Indonesia melalui seluruh 33 balai dan 40 lokasi.
Hasil penelusuran menunjukkan bahwa setiap wilayah di Indonesia memiliki kekhasan kearifan lokal yang berbeda-beda, seperti Pulau Jawa yang sangat terkenal dengan ramuan jamu dari rempah-rempah, Pulau Sumatera yang memproduksi berbagai minyak gosok dari tanaman lokal, dan Pulau Bali yang memiliki banyak jamu serta berbagai minyak aromaterapi.
Semua ramuan jamu dan tanaman obat tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat mulai dari masa kehamilan, bayi, balita, remaja, hingga usia dewasa. Oleh karena itu, penting untuk melestarikan dan mengenalkan kearifan lokal sebagai alternatif pengobatan alami kepada masyarakat.
Pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai keanekaragaman jamu nusantara perlu ditingkatkan agar mereka bisa memanfaatkan alternatif pengobatan tradisional yang alami dan aman. Keberlangsungan dan kelestarian kearifan lokal dalam pengobatan tradisional sangat penting bagi keberlangsungan generasi berikut dan memastikan bahwa warisan budaya Indonesia dalam bidang pengobatan tradisional tetap lestari.
Dalam hal ini, BPOM mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga dan melestarikan kearifan lokal dalam pengobatan tradisional Indonesia, karena kearifan lokal merupakan bagian dari warisan budaya dan warisan alam Indonesia yang harus dilestarikan.
BPOM berharap melalui program dan inisiatif yang dilakukan, masyarakat bisa lebih mengenal dan memahami pentingnya kearifan lokal dalam pengobatan tradisional Indonesia, sekaligus memanfaatkan alternatif pengobatan tradisional yang alami dan aman bagi kesehatan mereka.