Suplemen herbal menjadi semakin populer di kalangan masyarakat sebagai alternatif alami untuk obat yang diresepkan. Klaim kesehatan yang tinggi dan janji perbaikan cepat telah membuat mereka menjadi pilihan konsumen global yang ingin meningkatkan kesehatan mereka. Namun, sebagai kategori suplemen, suplemen herbal tidak diatur dengan ketat seperti obat lain yang dijual di lingkungan farmasi.
Melansir laman Express, baru-baru ini, seorang wanita berusia 45 tahun yang tidak disebutkan namanya menderita cedera hati setelah mengonsumsi teh herbal. Kasus tersebut dilaporkan oleh dokter dalam Cureus Journal of Medical Science pada awal tahun ini.
Pasien ini sebenarnya sedang menjalani pengobatan untuk hipotiroidisme ketika ia mengalami nyeri epigastrium dan mual yang parah. Ia tidak memiliki riwayat penggunaan alkohol atau narkoba, tidak melakukan perjalanan baru-baru ini, dan tidak memiliki riwayat transfusi darah sebelum mengalami gejala.
Namun, ia mulai minum teh herbal tiga hari sebelum mengalami gejala tersebut dalam upaya untuk meningkatkan kekebalannya. Pemeriksaan lebih lanjut mengungkapkan bahwa teh herbal yang dikonsumsinya mengandung 23 bahan, termasuk jamur reishi, lidah buaya, vera, dan ginseng Siberia.
Dalam beberapa penelitian sebelumnya, tiga bahan tersebut telah dikaitkan dengan kasus cedera hati. Ada dua belas laporan kasus yang diterbitkan sejak tahun 2005 yang menunjukkan risiko cedera hati sehubungan dengan lidah buaya. Selain itu, penelitian sejak tahun 2004 telah mengidentifikasi beberapa kasus kerusakan hati pada pasien yang memakai formulasi jamur reishi.
Studi terbaru yang diterbitkan dalam British Journal of Clinical Pharmacology pada tahun 2020 juga menunjukkan bahwa ginseng dapat menghambat berbagai sitokrom yang terlibat dalam metabolisme obat. Hal ini dapat menyebabkan masalah karena pengobatan ini dapat membentuk metabolit toksik yang merusak sel hidup saat tertelan.
Kejadian ini menunjukkan bahwa meskipun suplemen herbal dianggap sebagai alternatif yang lebih alami dan aman daripada obat-obatan yang diresepkan, penggunaan mereka masih harus diawasi dengan ketat. Ada beberapa risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi suplemen herbal, terutama jika digunakan bersamaan dengan obat-obatan tertentu.
Oleh karena itu, sebelum menggunakan suplemen herbal, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau profesional medis yang terkait. Mereka dapat membantu menentukan apakah suplemen tersebut aman untuk dikonsumsi bersama dengan pengobatan lainnya atau tidak. Kewaspadaan dan edukasi tentang penggunaan suplemen herbal dapat membantu menjaga kesehatan dan keamanan konsumen.