Manfaat Akupuntur Untuk Depresi Pascapartum

Manfaat Akupuntur Untuk Depresi Pascapartum – Jika Anda belum mengetahui, depresi pascapatrum merupakan depresi yang seringkali menyerang oleh seorang wanita setelah melahirkan. Penyebabnya karena zat kimia pada otak yang tidak seimbang, sekitar 10% ibu melahirkan akan mengalami hal ini. Saat mengalami masalah ini, seorang wanita akan merasakan putus harapan. Lalu akan menganggap tidak bisa memerankan ibu yang baik dan tidak bisa mengurus anak nantinya.

Perlu tau bahwa seorang ayah juga bisa merasakan hal ini. Umumnya, seorang ayah akan mengalami depresi pascapartum sekitar 3-6 bulan pasca bayi lahir. Jika sang istri mengalami hal ini, ayah juga akan lebih rentan menderita. Karena akan merasakan apa yang istrinya rasakan.

Beberapa gejala yang akan muncul pada seseorang yang mengalami depresi pascapatrum diantaranya akan menangis terus-menerus. Lalu akan lebih mudah tersinggung, sering merasa lelah, gelisah, kesulitan untuk tidur dan gejala lain yang berhubungan dengan ketenangan. Seseorang yang sebelumnya pernah mengalami depresi akan lebih mudah menderita depresi pascapatrum. Tidak hanya itu, orang yang pernah menyalahgunakan NAPZA juga rentan, begitupun dengan mereka yang mengalami gangguan bipolar.

Manfaat Akupuntur Untuk Depresi Pascapartum

Akupunktur memiliki kemampuan untuk meredakan depresi pascapartum. Para peneliti menyimpulkan bahwa akupunktur dengan pendampingan psikologis memiliki tingkat keefektifan yang sama untuk pengobatan depresi pascapersalinan seperti obat fluoxetine hydrochloride (Prozac®).

- Advertisement -

Akupunktur ditambah pendampingan psikologis memiliki tingkat efektif total 90,7% dan fluoxetine hidroklorida memiliki tingkat efektif total 90,5%. Para peneliti mencatat bahwa akupunktur tidak menyebabkan reaksi yang merugikan tetapi fluoxetine hidroklorida menyebabkan mual, pusing, dan kehilangan nafsu makan, sumber dari healthcmi.com.

Dalam penetilian itu, kelompok akupunktur dan pendampingan psikologis menerima akupunktur sekali sehari sebanyak lima sesi per minggu selama total enam minggu. Jarum akupunktur berukuran 0,35 x 25 mm selama 30 menit selama setiap sesi akupunktur. Titik akupunktur dalam penelitian ini adalah: Baihui (GV20), Sishencong (EX-HN1), Neiguan (PC6), Taichong (LR3), Sanyinjiao (SP6), Zusanli (ST36). Pasien dipastikan akan nyaman ketika menjalani terapi akupuntur asalkan praktisi yang menangani berpengalaman.

BACA JUGA  Bahaya Olahraga Malam Bagi Jantung, Apa Benar?

TERBARU

Menkes Budi Launching Wingko (Wolbachia Ing Kota) Semarang

Pada tanggal 30 Mei, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia secara...

Pakar Akupuntur Jelaskan Manfaat TCM dalam Menyembuhkan Demensia

Manfaat TCM dalam menyembuhkan demensia semakin mendapatkan perhatian sebagai...

Makanan Untuk Mengatasi Cemas Asal Jepang yang Bisa Anda Coba

Para peneliti di Osaka Metropolitan University telah melakukan penemuan...

Memahami Apa itu Integrative Medicine

Integrative Medicine, atau yang dikenal juga sebagai pengobatan integratif,...

Kemenkes Beri Penghargaan Inovator Teknologi Kesehatan Terbaik di Indonesia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI baru-baru ini memberikan penghargaan kepada...

Termasuk Penyembuh HIV/AIDS, Berikut Beberapa Pengobatan Herbal Terkenal dari Afrika

Pengobatan herbal tradisional telah menjadi bagian penting dari budaya...

Mengenal Ventosa, Alat Kesehatan Tradisional dari Eropa yang Mirip Bekam

Terapi Ventosa, yang mirip dengan bekam, adalah salah satu...

Fitofarmaka, Memanfaatkan Kekuatan Obat Herbal untuk Kesehatan dan Kesejahteraan

Fitofarmaka, juga dikenal sebagai obat herbal, merupakan produk yang...

Cuaca Panas, Kemenkes Imbau Jemaah Haji Waspada 5 Penyakit ini

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menghimbau jemaah haji Indonesia waspada dengan...

Mengenal Terapi Herbal dari Kashmir

Dikenal karena keanekaragaman hayatinya, Kashmir merupakan tempat yang kaya...

Menkes Budi Launching Wingko (Wolbachia Ing Kota) Semarang

Pada tanggal 30 Mei, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia secara resmi launching Wingko (Wolbachia Ing Kota) di Kota Semarang. Wolbachia merupakan salah satu inovasi dalam...

Pakar Akupuntur Jelaskan Manfaat TCM dalam Menyembuhkan Demensia

Manfaat TCM dalam menyembuhkan demensia semakin mendapatkan perhatian sebagai alternatif yang menjanjikan. Pengobatan Tradisional Cina (TCM) telah lama dikenal sebagai pendekatan holistik dalam menjaga...

Makanan Untuk Mengatasi Cemas Asal Jepang yang Bisa Anda Coba

Para peneliti di Osaka Metropolitan University telah melakukan penemuan menarik yang dapat mengubah cara kita memandang makanan dalam menjaga kesehatan mental dan mengurangi stres....

Memahami Apa itu Integrative Medicine

Integrative Medicine, atau yang dikenal juga sebagai pengobatan integratif, merupakan pendekatan medis yang menggabungkan metode-metode konvensional dengan terapi komplementer dan alternatif. Konsep ini berfokus...

Kemenkes Beri Penghargaan Inovator Teknologi Kesehatan Terbaik di Indonesia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI baru-baru ini memberikan penghargaan kepada para inovator teknologi kesehatan terbaik di Indonesia dalam acara Health Innovation Day 2023. Penghargaan dari Kemenkes...

Termasuk Penyembuh HIV/AIDS, Berikut Beberapa Pengobatan Herbal Terkenal dari Afrika

Pengobatan herbal tradisional telah menjadi bagian penting dari budaya Afrika selama ribuan tahun. Benua ini kaya akan sumber daya alam yang melimpah, termasuk berbagai jenis...