Manfaat Herbal dan Akupuntur Untuk Penyakit Paraplegia

Manfaat Herbal dan Akupuntur Untuk Penyakit Paraplegia – Istilah paraplegia mungkin masih belum banyak orang yang mengetahui. Penyakit ini muncul dan membuat seseorang kehilangan kemampuan untuk menggerakan tubuh bagian bawahnya seperti kedua tungkai dan organ panggul. Terkadang paraplegia terjadi sementara saja, namun bisa juga menjadi permanen.

Paraplegia bisa dibedakan menjadi dua, mulai dari paraplegia spastik dan paradlegia flaksid. Paraplegia spastik ini adalah otot tubuh di bagian yang mengalami kelumpuhan dalam kondisi kaku dan tegang. Sementara Paraplegia flaksid merupakan kondisi dimana otot-otot tubuh bagian yang mengalami kelumpuhan dalam kondisi lemas dan terkulai.

Ada berbagai penyebab terjadinya penyakit ini pada seseorang. Mulai dari cedera saraf tulang belakang, multiple sclerosis, sindrom guillain-barre, spina bifida, tumor saraf tulang belakang. Kemudian bisa juga disebabkan oleh infeksi, penyakit dekompresi hingga sindrom pasca polio.

Perlu diketahui bahwa paraplegia ini bisa terjadi secara tiba-tiba ataupun bertahap. Tak jarang penyakit ini akan hilang kemudian muncul lagi dengan gejala yang sama. Biasanya, kelumpuhan terjadi bukan hanya ada tungkai saja, akan tetapi bisa juga pada otot daerah panggul.

- Advertisement -

Manfaat Herbal dan Akupuntur Untuk Penyakit Paraplegia

Peneliti Rumah Sakit Pengobatan China Kota Dangyang menyimpulkan bahwa penambahan akupunktur dan herbal baik meningkatkan penyembuhan untuk pasien paraplegia cedera tulang belakang. Para peneliti menilai beberapa parameter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan akupunktur dan obat-obatan herbal jauh lebih baik jika dibandingkan pengobatan konvensional. Banyak pasien yang terlibat dalam penelitian ini.

Kelompok pengobatan Tiongkok tradisional (TCM) terdiri dari 27 laki-laki dan 16 peserta perempuan, dengan usia rata-rata 38,75 tahun. Dari pasien ini, 10 mengalami cedera pada tulang belakang toraks, 20 mengalami cedera pada tulang belakang lumbar, dan 13 memiliki cedera gabungan. Di antara ini, 17 cedera lengkap, mengakibatkan hilangnya fungsi pada anggota tubuh yang terkena, dan 26 tidak lengkap, yang mengakibatkan hilangnya sebagian fungsi.

BACA JUGA  Mengenal Akupuntur Alas, Apakah Bermanfaat ?

Kelompok kontrol terdiri dari 28 peserta laki-laki dan 14 peserta perempuan, dengan usia rata-rata 39,65 tahun. Dari pasien-pasien ini, 9 mengalami cedera pada tulang belakang thoracic, 18 mengalami cedera pada tulang belakang lumbar, dan 15 memiliki cedera gabungan. Dalam kelompok ini, 15 cedera lengkap dan 27 tidak lengkap. Tidak ada perbedaan signifikan dalam karakteristik awal antara kedua kelompok.

TERBARU

Menkes Budi Launching Wingko (Wolbachia Ing Kota) Semarang

Pada tanggal 30 Mei, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia secara...

Pakar Akupuntur Jelaskan Manfaat TCM dalam Menyembuhkan Demensia

Manfaat TCM dalam menyembuhkan demensia semakin mendapatkan perhatian sebagai...

Makanan Untuk Mengatasi Cemas Asal Jepang yang Bisa Anda Coba

Para peneliti di Osaka Metropolitan University telah melakukan penemuan...

Memahami Apa itu Integrative Medicine

Integrative Medicine, atau yang dikenal juga sebagai pengobatan integratif,...

Kemenkes Beri Penghargaan Inovator Teknologi Kesehatan Terbaik di Indonesia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI baru-baru ini memberikan penghargaan kepada...

Termasuk Penyembuh HIV/AIDS, Berikut Beberapa Pengobatan Herbal Terkenal dari Afrika

Pengobatan herbal tradisional telah menjadi bagian penting dari budaya...

Mengenal Ventosa, Alat Kesehatan Tradisional dari Eropa yang Mirip Bekam

Terapi Ventosa, yang mirip dengan bekam, adalah salah satu...

Fitofarmaka, Memanfaatkan Kekuatan Obat Herbal untuk Kesehatan dan Kesejahteraan

Fitofarmaka, juga dikenal sebagai obat herbal, merupakan produk yang...

Cuaca Panas, Kemenkes Imbau Jemaah Haji Waspada 5 Penyakit ini

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menghimbau jemaah haji Indonesia waspada dengan...

Mengenal Terapi Herbal dari Kashmir

Dikenal karena keanekaragaman hayatinya, Kashmir merupakan tempat yang kaya...

Menkes Budi Launching Wingko (Wolbachia Ing Kota) Semarang

Pada tanggal 30 Mei, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia secara resmi launching Wingko (Wolbachia Ing Kota) di Kota Semarang. Wolbachia merupakan salah satu inovasi dalam...

Pakar Akupuntur Jelaskan Manfaat TCM dalam Menyembuhkan Demensia

Manfaat TCM dalam menyembuhkan demensia semakin mendapatkan perhatian sebagai alternatif yang menjanjikan. Pengobatan Tradisional Cina (TCM) telah lama dikenal sebagai pendekatan holistik dalam menjaga...

Makanan Untuk Mengatasi Cemas Asal Jepang yang Bisa Anda Coba

Para peneliti di Osaka Metropolitan University telah melakukan penemuan menarik yang dapat mengubah cara kita memandang makanan dalam menjaga kesehatan mental dan mengurangi stres....

Memahami Apa itu Integrative Medicine

Integrative Medicine, atau yang dikenal juga sebagai pengobatan integratif, merupakan pendekatan medis yang menggabungkan metode-metode konvensional dengan terapi komplementer dan alternatif. Konsep ini berfokus...

Kemenkes Beri Penghargaan Inovator Teknologi Kesehatan Terbaik di Indonesia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI baru-baru ini memberikan penghargaan kepada para inovator teknologi kesehatan terbaik di Indonesia dalam acara Health Innovation Day 2023. Penghargaan dari Kemenkes...

Termasuk Penyembuh HIV/AIDS, Berikut Beberapa Pengobatan Herbal Terkenal dari Afrika

Pengobatan herbal tradisional telah menjadi bagian penting dari budaya Afrika selama ribuan tahun. Benua ini kaya akan sumber daya alam yang melimpah, termasuk berbagai jenis...