Penanganan penyembuhan pasca serangan stroke sangat penting untuk dipahami. Praktisi dan Dosen Tuina, Didik Waluyo, Ir. M.Med menjabarkan ihwal ini dalam PIKTI E-Seminar Seri ke-130, yang berlangsung di Jakarta, pada Minggu (5 Februari 2023).
Didik Waluyo mengatakan, setelah penderita dinyatakan stabil secara medis konvensional, praktisi TCM perlu melakukan pemulihan khususnya pada kemampuan mandirinya dalam hal gerak.
“Yakni, dalam melakukan gerak bagian tangan dan kaki; melatih memulihkan kekuatan tenaga untuk bergerak beraktifitas yang umum; dan memperbaiki bicara maupun wajah yang terasa kaku,” katanya
Dia menekankan bahwa treatment tuina atau akupuntur hendaknya tetap dilanjutkan hingga sembuh sempurna.
“Dalam handling post stroke ini, sebagai penyehat TCM wajib memonitor gambaran lidah, penampilan tubuh, gambaran nadi, dan hal lainnya seperti kekuatan/ tenaga,” ujarnya.
Selain itu, penting juga diperhatikan asal mula penyebab stroke. “Apakah disebabkan faktor hipertensi, faktor post traumatic, faktor diabetes, faktor lainnya.”
Titik Meridian untuk Penanganan Paska Stroke
Dalam kesempatan tersebut, Didik Waluyo juga memaparkan beberapa titik meridian untuk penanganan paska stroke. “Yang pertama, melakukan tuina/ akupuntur pada sisi kepala (titik meridian GB) yang berlawanan dengan sisi gangguan anggota gerak,” katanya.
Kemudian, dia melanjutkan, pada titik jalur meridian LI (usus besar). “Pada titik jalur ST lambung, dan terakhir dan mulut, untuk perlancar bicara,” katanya seraya menambahkan bahwa wajah miring (bell palsy) dengan tuina sangat efektif.
Selain treatment dengan terapi jarum, Didik Waluyo juga menganjurkan pelatihan gerak motorik pasif dan aktif. Pertama, saat belum bertenaga, lakukan gerakan pasif (dengan bantuan praktisi), agar pada sendi tidak terjadi bekuan yang nantinya akan mengganggu melakukan gerak saat otot mulai dapat bergerak
“Tahap kedua, suatu saat bila mampu bergerak, lakukan gerakan aktif semampunya dan perlu dibantu juga agar terjadi simpangan gerak yang lebih besar. Ketiga, bila sudah mampu bergerak sendiri, saatnya dilatih melakukan gerak dengan tambahan beban yang sesuai,” ujarnya menambahkan bahwa melakukan latihan gerak ini penting untuk mencegah atrofi otot. [EB]