Metode ini diterapkan pada area kulit yang disuplai oleh saraf tulang belakang atau kranial tunggal, tergantung pada keluhan pasien dan dermatom yang terkena.
Melansir laman India Today, pada tahap awal pengobatan, dokter akan mengidentifikasi dermatom di mana terdapat kerusakan simpatik. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan area yang mengalami gangguan atau penyakit akibat tekanan saraf simpatis. Menurut Dr. Nagata, tidak mungkin melakukan pengobatan secara ilmiah tanpa mengetahui penyebabnya.
Ada tiga sistem utama yang terlibat dalam penyebab penyakit kronis, yaitu sistem saraf otonom, sel darah putih, dan suhu tubuh. Ketiga sistem ini telah berevolusi dalam organisme multiseluler untuk membantu mempertahankan homeostasis. Ketika kita bekerja, sistem saraf simpatik kita mendominasi tubuh kita dan mengaktifkan granulosit, meningkatkan suhu tubuh kita.
Saat kita istirahat atau makan, sistem saraf parasimpatis kita mengatur tubuh kita dengan merangsang limfosit dan menurunkan suhu tubuh kita. Ketika sistem saraf simpatik dan parasimpatis bergantian mendominasi tubuh kita, kesehatan kita dapat terjaga. Namun, ketika salah satu dari keduanya terlalu dominan, maka timbullah penyakit.
Ketegangan yang berlebihan dapat menimbulkan peningkatan granulosit dan menghambat peredaran darah akibat kontraksi pembuluh darah yang menyebabkan penurunan suhu tubuh. Hal ini dapat mempercepat perkembangan penyakit karena keadaan tegang pada sistem saraf simpatik. Di sisi lain, kehidupan yang terlalu damai dapat menciptakan keadaan di mana sistem saraf parasimpatis mendominasi, sehingga tubuh menjadi rentan terhadap stres.
Dr. Nagata merancang modalitas pengobatan yang berbeda dari akupuntur atau injeksi. Ini adalah teknik ‘pendarahan tanpa darah’. Dia juga telah menciptakan metode pengobatan baru, menyatukan teori dermatom neuroanatomi medis Barat dan teori meridian pengobatan Oriental.
Metodenya adalah dengan menerapkan teori yang menyatakan bahwa setiap segmen medula spinalis mendominasi segmen dermalnya, dan kelainan segmen medula spinalis dapat diobati dengan penyadapan segmen dermalnya.
Teori Stimulasi Segmen Dermalnya mengklaim bahwa perubahan yang tidak wajar pada segmen dermal dapat diobati dengan stimulasi titik-titik di dekat sumsum tulang belakang. Jadi, dia menggunakan Prickling Neuro Stimulation Technique pada titik-titik akupuntur di sepanjang sumsum tulang belakang dan bagian tubuh lainnya.
Sesuai dengan teori ini, ia menemukan adanya ‘cedera yang disebabkan oleh sistem saraf simpatik’ di banyak keadaan sakit. Dalam kasus ketegangan sistem saraf simpatik atau keadaan sistem saraf parasimpatis yang dominan, pengobatan penyeimbang ‘pendarahan tanpa darah’ dapat membantu.