Kentut atau buang angin adalah hal yang biasa dilakukan oleh setiap orang. Namun, bau yang dihasilkan dari kentut seringkali dihindari karena dianggap tidak sedap. Melansir laman Liputan 6, penelitian yang dilakukan oleh University of Exeter ini juga menunjukkan bahwa hidrogen sulfida yang terdapat pada bau kentut memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi, yang bermanfaat dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan dan meredakan peradangan. Oleh karena itu, mencium bau kentut secara tidak langsung dapat membantu meningkatkan kesehatan sistem kekebalan tubuh dan mencegah berbagai penyakit kronis.
Pada saat seseorang mencerna makanan, beberapa senyawa akan tercipta di dalam tubuh. Salah satu senyawa tersebut adalah hidrogen sulfida, yang membuat bau kentut menjadi tidak sedap. Namun, penelitian menunjukkan bahwa kandungan gas hidrogen sulfida pada kentut dapat menurunkan potensi kerusakan mitokondria. Dalam arti lain, mencium bau kentut dapat membantu mencegah berbagai penyakit, termasuk kanker.
Salah satu peneliti, Dr. Mark Wood, mengungkapkan bahwa meskipun bau kentut tidak sedap, namun bisa dijadikan terapi untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Beberapa contoh penyakit yang dapat dihindari dengan menggunakan hidrogen sulfida adalah kanker, stroke, serangan jantung, arthritis, dan demensia.
Mencium bau kentut juga dapat menunjukkan bahwa pencernaan seseorang bekerja dengan baik. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa bau kentut dari orang yang sehat dan orang yang sakit berbeda. Orang yang sehat memiliki bau kentut yang lebih rendah dibandingkan dengan orang yang sakit.