Pengobatan tradisional Tiongkok (TCM) memiliki sejarah yang panjang dan kaya, yang bermula ribuan tahun yang lalu, salah satunya adalah pengobatan tradisional dari Jepang, Kampo.
Prinsip dan praktiknya menyebar jauh ke berbagai negara, termasuk Jepang. Pengenalan TCM di Jepang sering dikaitkan dengan biksu Jianzhen, yang tiba di negara tersebut pada abad ke-8.
Perjalanan dan pengetahuan yang dibawanya memberikan dampak yang besar pada pengobatan tradisional Jepang, yang dikenal sebagai Kampo.
Penelitian terbaru yang dilakukan oleh tim ilmuwan Jepang dan Tiongkok mengungkapkan hubungan sejarah ini dan signifikansinya dalam bidang kesehatan modern.
Perjalanan dan Pengetahuan Etnofarmakologi Jianzhen
Jianzhen, seorang biksu Buddha dari Tiongkok, melakukan perjalanan penting ke Jepang pada tahun 753 Masehi.
Dipercaya bahwa ia membawa dengan dirinya 36 jenis obat herbal yang masing-masing memiliki efek terapeutik yang unik.
Obat-obatan herbal ini dipilih dan diracik dengan hati-hati untuk mengobati berbagai penyakit.
Selain ajaran Buddha, pengetahuan Jianzhen tentang farmakologi dan pengobatan sangat memengaruhi pengobatan tradisional Jepang.
Wawasan dari Penelitian Mendalam
Sebuah tim peneliti dari Universitas Okayama di Jepang, yang dipimpin oleh Profesor Toshihiko Matsuo, melakukan tinjauan mendalam terhadap literatur Cina, Jepang, dan Inggris untuk mengungkap hubungan sejarah antara Jianzhen dan pengobatan tradisional Jepang.
Temuan mereka, yang diterbitkan dalam jurnal Compounds, memberikan pemahaman baru tentang pengaruh pengetahuan etnofarmakologi Jianzhen.
Dasar Pengobatan Kampo
Para peneliti menemukan bahwa resep-resep yang dibawa oleh Jianzhen menjadi dasar dari pengobatan Kampo di Jepang.
Pengobatan Kampo merupakan bagian penting dari sistem perawatan kesehatan Jepang dan sering diresepkan bersamaan dengan obat Barat. Kampo telah populer dan dicakup oleh asuransi kesehatan nasional.
Melestarikan Pengetahuan Kuno
Resep-resep dan praktik-praktik Jianzhen telah diwariskan dari generasi ke generasi, dan pengobatan Kampo terus digunakan secara luas di Jepang.
Para peneliti berhasil melacak salinan dari sebuah buku yang berisi resep-resep serupa, memberikan wawasan berharga tentang praktik-praktik kuno tersebut.
Prof. Matsuo dan timnya berharap melihat penggunaan yang lebih luas dari pengobatan Kampo di luar Jepang.
Mereka percaya bahwa orang-orang di negara lain dapat mendapatkan manfaat dengan menggabungkan obat-obatan Kampo dengan pendekatan medis Barat.
Prof. Matsuo melihat Jianzhen sebagai tokoh penting yang menjembatani kesenjangan antara pengobatan tradisional Cina dan kebutuhan masyarakat Jepang.
Di era globalisasi, penyebaran pengetahuan medis tradisional kini dapat terjadi dalam hitungan detik, memfasilitasi pertukaran dan pemahaman lintas budaya yang lebih besar.
Sumber: https://www.newswise.com/articles/tracing-the-origin-of-kampo-japan-s-traditional-medicine