Siapa sangka bahwa penemu terapi akupuntur disebut juga sebagai dewa yang bisa memberikan kesehatan. Mengenal Hua Tuo, ia merupakan seorang dokter bedah pertama dan juga penemu terapi akupuntur.
Benarkah ia juga diagungkan seperti dewa? Simak penjelasannya berikut ini.
Mengenal Hua Tuo, Sang Penemu Terapi Akupuntur
Menjelang Imlek sampai Cap Go Meh, seluruh masyarakat Tionghoa pasti memuja banyak dewa. Tujuannya bermacam-macam dan semua dewa memiliki fungsinya masing-masing.
Imlek di tahun ini tidak seramai tahun-tahun sebelumnya, mengingat pandemi virus corona yang terus merajalela di Indonesia dan mancanegara. Dewa Hua Tuo adalah dewa yang disebut sebagai pemberi kesehatan.
Dewa Hua Tuo sudah dianggap sebagai dewa semenjak ia masih hidup. Ia merupakan seorang dokter bedah pertama dan juga penemu akupuntur yang merupakan warisan dari budaya Cina.
Dewa Hua Tuo dapat membedah usus hingga selaput tertipis yang tergolong sangat beresiko untuk dilakukan. Namun, pasien dari Hua Tuo ini semuanya bisa sembuh dalam kurun waktu satu bulan.
Kehebatan tabib Hua Tuo yang hidup di abad ke-2 ini membuat ia dikenal sebagai bapak pembedahan dan akupuntur dunia. Ia bisa melakukan hal yang tidak mungkin di kala dunia medis barat tertinggal jauh.
Sejak kecil Hua Tuo sudah menunjukkan bakatnya sebagai ahli pengobatan. Ia berasal dari Haoxian, Cina. Tabib Cai merupakan seorang guru yang telah mengetes kecerdasan Hua Tuo.
Hua Tuo menguasai pengobatan dalam, luar, parasitologi, terapi fisik dan ginekologi. Ia juga dikenal sebagai penemu ilmu akupuntur dan totok yang sudah terkenal kehebatannya sampai sekarang.
Hua Tuo pernah memberikan 7 tusukan jarum pada titik tertentu ke pasien yang tidak bisa berjalan, dan hasilnya luar biasa. Titik akupuntur ini juga disebut sebagai titik jia-ji meliputi titik tulang belakang.
Di ilmu akupuntur modern, ketujuh titik utama tersebut disebut sebagai titik Hua Tuo sebagai bentuk penghormatan pada sang penemu. Ia juga menemukan bubuk Ma Fei San yang digunakan untuk pembiusan.
Berkat penemuan Hua Tuo, kini akupuntur sudah mengalami perkembangan dan hasil yang didapatkan juga lebih maksimal. Pengobatan tradisional ini sampai saat ini pun merupakan warisan budaya Cina yang diturunkan secara turun temurun.