Tenaga Kesehatan Terapis Akupuntur kini termasuk profesi tenaga kesehatan yang diperhitungkan. Buktinya, Nakes Terapis Akupuntur memiliki payung hukum, yakni Permenkes 34 tahun 2018 tentang Izin Akupunktur Terapis.
Melansir Quipper, Terapis Akupuntur berupaya memulihkan kondisi kesehatan pasiennya dengan menusukkan jarum ke titik-titik akupunktur menggunakan ilmu anatomi fisiologi dan menerapkan evidence-based medicine.
Pengobatan ini dipercaya dapat memulihkan kesehatan dan kebugaran, serta mengobati rasa sakit. Dewasa ini, teknik akupunktur banyak digunakan untuk meredakan rasa nyeri, mengatasi gangguan tidur (insomnia), mengatasi gangguan kecemasan, menurunkan berat badan (obesitas), menghentikan kebiasaan rokok, terapi keterlambatan wicara pada anak, bahkan untuk estetika (face rejuvenation, acne, face slimming).
Dilansir dari Kompas, terapis akupuntur kian diminati terutama oleh orang-orang yang memahami bahaya zat kimia yang terkandung dalam obat. Ini menandakan bahwa peluang untuk menekuni profesi sebagai ahli akupunktur terbuka lebar.
Untuk menjadi ahli akupunktur lewat jalur pendidikan formal, ternyata belum banyak kampus yang membuka jurusan Akupunktur. Berdasarkan data BAN-PT, hanya ada tiga kampus yang menawarkan program diploma Akupunktur dan 1 kampus yang memiliki program profesi Akupunktur Medik.
Dilansir dari JPNN, lulusan pendidikan Akupunktur bisa melakukan usaha praktik mandiri atau bergabung dengan rumah sakit dan puskesmas. Sebab beberapa rumah sakit dan layanan kesehatan lainnya mulai memberikan layanan akupunktur ini.
Peran dan Tanggung Jawab Terapis Akupuntur
Terapis Akupuntur membantu proses pemulihan dengan menggunakan metode pengobatan tradisional dengan menusukkan jarum-jarum ke titik tertentu pada tubuh pasien.
Mengatasi rasa nyeri akibat beberapa penyakit seperti nyeri akut, nyeri kronik, dan nyeri kanker.
Mengendalikan emosi pasien melalui bagian yang juga menghubungkan dengan sistem limbik, yaitu bagian otak yang mengendalikan emosi seseorang.
Untuk menjalani peran tersebut, tentu saja seorang ahli akupuntur harus memiliki keahlian sebagai berikut: Kemampuan observasi, Kemampuan berpikir kritis, Kemampuan melakukan analisis, Keterampilan komunikasi, Orientasi melayani, Pemahaman ilmu biomedik, dan Pemahaman ilmu anatomi fisiologi.
Jenjang Karier Ahli Akupuntur
Ahli akupuntur dengan latar pendidikan dokter biasanya dimulai dengan menjadi dokter umum kemudian memilih bidang spesialis akupunktur medik. Selain itu, dokter umum pun bisa menjadi ahli akupuntur dengan syarat telah lulus kursus akupuntur medik dan diizinkan untuk memberikan pelayanan pengobatan dengan teknik akupuntur.
Para dokter yang mahir di bidang akupuntur ini bisa jadi staf medis akupuntur di rumah sakit atau pusat pelayanan kesehatan lainnya. Selain dokter, terdapat juga tenaga terampil yang menangani akupuntur baik akupuntur medis maupun non-medis. Jadi meski nggak harus berurutan namun secara garis besar jenjang kariernya sebagai berikut:
Tenaga Kesehatan Terapis Akupuntur menyelenggarakan praktik dan pelayanan. Pelayanan Akupuntur dapat digambarkan sebagai rangkaian tindakan pengobatan dan/atau perawatan yang menggunakan teknik stimulasi pada titik-titik tertentu di permukaan tubuh untuk tujuan promotif, preventif, simptomatik, rehabilitatif dan paliatif. [AB]