Vokalis The Wanted, Tom Parker menjadi salah seorang artis dunia meninggal muda usai dinyatakan mengidap penyakit kanker otak.
Selama 18 bulan, Tom Parker sudah berjuang untuk melawan kanker otak. Tapi perjuangan Parker sudah selesai ketika ia dinyatakan meninggal dunia pada 30 Maret 2022.
Seperti disadur dari The Guardian, kabar meninggalnya Tom Parker langsung dikonfirmasi oleh sang istri yang bernama Kelsey lewat akun Instagram pribadinya. Tentu, kabar meninggalnya Tom Parker membuat para penggemar The Wanted terkejut.
Bagaimana Akupuntur Dapat Membantu Melawan Kanker
Jarum akupunktur bermuatan listrik yang secara signifikan dapat mengurangi ukuran tumor. Kemudian dapat membuka jalan bagi pengobatan kanker yang aman dan murah, menurut sebuah studi baru. Sebuah tim ilmuwan China mengadaptasi teknik tradisional untuk membuat bentuk “elektro-kemoterapi” untuk mengobati tikus dengan tumor otak. Hasilnya bisa mengecilkan hingga kurang dari 1 persen dari ukuran awalnya.
Tim dari State Key Laboratory of Electroanalytical Chemistry, memasukkan sepasang jarum berinsulasi ke kepala tikus. Dan menusuk tumor dengan ujung bermuatan satu negatif dan satu positif.
Ketika arus listrik dihidupkan, molekul air memecah menjadi oksigen dan hidrogen, yang terakhir membuat sel kanker “meledak dan mati”. Itu menurut sebuah makalah yang diterbitkan bulan ini di National Science Review.
Bagaimana Akupuntur Dapat Membantu Melawan Kanker
Tikus diberi dosis dua kali sehari, 10 menit pengobatan selama tiga hari berturut-turut. Enam belas hari setelah pengobatan dimulai, tumor, yang kira-kira seukuran kacang, telah menyusut menjadi hanya 0,38 persen dari ukuran aslinya. Hampir tidak terlihat dengan mata telanjang.
Peneliti utama Jin Yongdong, dari Changchun Institute of Applied Chemistry, Chinese Academy of Sciences, kemudian mengulangi eksperimen pada tikus dengan kanker payudara dan hasilnya hampir sama.
Jin menulis bahwa ini adalah pertama kalinya “generasi hidrogen in-vivo yang dapat dikontrol” berhasil diterapkan sebagai terapi tumor.
Dia mengatakan “kemoterapi elektro” ini “sederhana, sangat efisien dan minimal invasif, tidak memerlukan peralatan medis yang mahal atau bahan (nano) dan obat-obatan, dan oleh karena itu sangat menjanjikan untuk aplikasi klinik yang potensial”.
Teknik yang digunakan dalam studi Jin terinspirasi oleh akupunktur tradisional Tiongkok, tetapi menghadapi tantangan yang sama yang dihadapi semua perawatan onkologis: yaitu, menerapkannya dengan aman.
Misalnya, kemoterapi, yang menggunakan bahan kimia beracun untuk membunuh tumor, juga merusak organ sehat dalam prosesnya dan, menurut beberapa perkiraan, hanya 0,01 persen obat kemoterapi yang benar-benar mencapai tumor dan sel-selnya yang sakit.
Sementara penggunaan hewan dalam sebuah penelitian memang sangat wajar. Karena jika menggunakan objek manusia cukup beresiko. Akupuntur tetap menjadi pengobatan alternatif yang bisa digunakan untuk berbagai masalah kesehatan.