Gaya hidup yang paham teknologi saat ini membuat kita semakin terpisah dari alam. Namun, karena kita adalah bagian dari alam, kita tidak dapat bersembunyi dari dampaknya. Herbal adalah produk alami dan ramah lingkungan yang tersedia secara lokal dan relatif sehat karena bebas dari efek samping. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk mempromosikan dan memanfaatkan produk herbal untuk kesejahteraan manusia.
Herbal memiliki banyak manfaat. Selama berabad-abad, herbal dihargai karena kualitasnya sebagai obat, penyedap dan bahan aroma. Namun, produk sintetis dari zaman modern telah menutupi nilai dan manfaat dari produk herbal. Pada tahun 2020, pasar global untuk obat-obatan herbal diperkirakan mencapai US$185 miliar dan diperkirakan akan tumbuh menjadi US$430 miliar pada tahun 2028.
Produk kecantikan herbal sangat populer dan permintaan akan produk ini semakin meningkat karena konsumen semakin menyadari manfaat herbal eksotis. Ada juga permintaan besar untuk masakan Asia dan internasional. Permintaan konsumen untuk produk perawatan pribadi yang bebas bahan kimia, seperti perlengkapan mandi, kosmetik dan produk perawatan, juga diantisipasi akan menunjang pertumbuhan pasar produk herbal.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 75% dari orang di seluruh dunia mengandalkan obat-obatan herbal untuk beberapa kebutuhan perawatan kesehatan utama mereka. Sekitar 30% dari seluruh spesies tanaman telah digunakan untuk tujuan pengobatan. Obat nabati diperkirakan mencapai 25% dari total obat di negara maju, seperti Amerika Serikat, sedangkan kontribusinya mencapai 80% di negara berkembang, seperti India dan China.
India, dengan 6.600 spesies tanaman obat, adalah pengekspor tanaman obat terbesar kedua di dunia setelah China yang memiliki 11.000 spesies. Keduanya memproduksi sekitar 75% dari permintaan produk herbal global. Perawatan dengan tanaman obat dianggap sangat sehat karena tidak ada efek samping. Nepal, dengan 9.000 spesies tumbuhan berbunga, menempati peringkat ke-9 di antara negara-negara Asia untuk kekayaan bunganya. Di Nepal, setidaknya 2.000 spesies tumbuhan biasa digunakan dalam praktik pengobatan tradisional.
Salah satu contoh penting dalam sejarah penggunaan obat herbal adalah pengobatan tradisional China. Praktik pengobatan ini berdasar pada filosofi yin-yang dan menggunakan ramuan jamu dan teknik meditasi untuk mencapai keseimbangan dalam tubuh. Sistem pengobatan ini masih populer di seluruh dunia dan digunakan oleh banyak orang sebagai alternatif atau tambahan pengobatan modern.
Nepal juga memiliki tradisi pengobatan herbal yang kaya, meskipun masih sedikit dikenal oleh dunia luar. Pemerintah Nepal harus mendorong pengembangan dan pemanfaatan produk herbal lokal untuk membantu meningkatkan ekonomi negara dan kesejahteraan masyarakat. Serta meningkatkan pemahaman masyarakat tentang manfaat dan potensi obat herbal, memastikan distribusi yang adil dan memastikan bahwa produk herbal tersebut aman dan efektif.
Diplomasi herbal adalah kesempatan bagi Nepal untuk memperluas pasar global dan mempromosikan produk herbal lokal mereka. Negara harus memanfaatkan potensi ini untuk membangun sektor ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Penting bagi pemerintah Nepal untuk mengambil tindakan yang efektif untuk mempromosikan dan mendorong perkembangan industri obat herbal di Nepal.
Dalam era teknologi yang semakin maju, itu tidak mengherankan bahwa produk herbal kadang terlupakan. Namun, ini adalah saat yang tepat untuk mempromosikan kembali manfaat dan pentingnya obat herbal. Maka, ada kebutuhan untuk mendorong mereka dan memperkenalkan produk-produk herbal lokal kepada dunia, seperti Nepal.
Sumber: https://thehimalayantimes.com/opinion/herbal-diplomacy-is-nepal-ready