Dalam beberapa tahun terakhir, rokok elektrik atau e-cigs telah menjadi sangat populer di kalangan perokok yang ingin berhenti merokok. Rokok elektrik dipromosikan sebagai alternatif yang lebih aman karena mereka menghilangkan asap tembakau dan mengurangi efek penyebab kankernya. Namun, penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa rokok elektrik dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Oleh karena itu, penting bagi perokok untuk memahami risiko kesehatan yang terkait dengan penggunaan rokok elektronik.
Rokok elektrik, juga dikenal sebagai vape, e-hookah, pena, atau sistem pengiriman nikotin elektronik, adalah perangkat genggam yang dioperasikan dengan baterai yang memberikan pengalaman merokok. Mereka bekerja dengan memanaskan e-liquid yang dibuat dengan kombinasi nikotin, pembawa pelarut (gliserol, propilen, dan/atau etilen glikol), rasa dan bahan kimia lainnya, untuk membuat aerosol atau uap. E-rokok populer digunakan oleh sebagian besar orang yang ingin berhenti merokok karena dianggap sebagai alternatif lain untuk merokok. Namun, rokok elektronik tidak seaman yang mereka klaim.
Melansir laman Hindustian Times, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa rokok elektrik dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke. Dr Sundaram Pillai, Ahli Onkologi Bedah di Rumah Sakit Zynova Shalby, menjelaskan bahwa beberapa rokok elektrik mengandung nikotin dan melepaskan senyawa beracun yang mirip dengan merokok tembakau. Nikotin bertanggung jawab untuk meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, yang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Selain itu, vaping juga dapat menyebabkan peradangan pada lapisan pembuluh darah yang meningkatkan kemungkinan pembentukan gumpalan, menyumbat arteri, dan menyebabkan stroke. Pakar kesehatan mengingatkan bahwa rokok elektrik sama sekali bukan alternatif untuk merokok tradisional dan bahwa kecanduan nikotin dalam bentuk apa pun adalah larangan keras.
Jadi, jika Anda ingin berhenti merokok, cobalah untuk tidak beralih ke rokok elektrik. Pilih program berhenti merokok dengan bantuan seorang ahli dan cobalah untuk pergi untuk konseling jika perlu. Ingatlah bahwa merokok dalam bentuk apa pun berbahaya bagi kesehatan. Dan jangan lupa, tambahkan peringatan kesehatan pada rokok elektrik untuk mengedukasi konsumen tentang risikonya.