Pijat telah digunakan selama berabad-abad sebagai metode pengobatan yang efektif untuk mengurangi ketegangan, meningkatkan wellness, dan mempromosikan keselarasan dalam tubuh dan pikiran.
“Sebagaimana kita ketahui, wellness tengah menjadi tren di dunia. Perlu dipahami bahwa wellness bukan hanya terkait body. Namun lebih dari itu, yakni: mind, body and spirit,” terang Founder Pijatku Home Spa, Susiana Hendro, belum lama ini.
Susiana memaparkan perihal pijat sebagai bagian dari wellness, tatkala menjadi pembicara dalam International e-Seminar (series 143) dengan topik “Therapeutic Massage (Ayurveda) vs. Relaxation Massage” yang digelar oleh Perkumpulan Induk Organisasi Kesehatan Tradisional Indonesia (PIKTI).
Sebagai bentuk terapi wellness, pijat tidak hanya memberikan manfaat fisik, tetapi juga mempengaruhi kesejahteraan mental dan emosional seseorang.
Bertema “Massage: Ultimate Key to Wellness“, Susiana mengawali presentasi dengan sejarah pijat yang merupakan pengobatan fisik paling tua yang dikenal manusia.
Dia menjelaskan, hal ini terbukti dari kebiasaan naluriah manusia yang kerap menggosok atau memijat bagian tubuh yang dirasa kurang nyaman atau nyeri.
“Kita secara naluri langsung menggosok-gosok atau meremas-remas. Yang menunjukkan bahwa massage atau pijat merupakan pengobatan fisik paling tua dalam sejarah manusia,”
Susiana mengatakan, asal kata pijat tidak jelas, mungkin berasal dari Mass’h (Arab)/ Makeh (Sanskerta) = menekan dengan lembut. “Dan juga Massein/ Masso (Yunani) = menyentuh, memegang, serta Masser (Perancis) = menyentuh, memegang/.”
Dia merujuk definisi pijat sebagai Touch Therapy. “Yaitu perawatan dengan cara memijat menggunakan gerakan mengusap, menekan, meremas, mencubit, menepuk dan menggetarkan bagian-bagian tubuh yang dilakukan untuk tujuan kesehatan dan kebugaran.”
Jenis dan Manfaat Pijat bagi Kesehatan sebagai bagian dari Wellness
“Kalau kita bicara mengenai spa, ada tiga pilar dari terapi ini. Yang pertama adalah hidroterapi. Pilar kedua adalah massage dan terakhir adalah pilar aromaterapi,” terang Susiana.
Dia kemudian menjabarkan beberapa jenis pijat, yakni: Pijat Relaksasi (relaxing massage), Pijat terapi (therapeutic massage), Pijat olah gerak, Pijat dengan alat, Pijat Refleksi, dan Pijat Etno Indonesia
Susiana mengatakan, manfaat pijat untuk kesehatan bisa dimasukkan dalam dua kategori, yaitu manfaat fisiologis dan psikologis.
“Untuk manfaat fisiologis, pijat akan memberi efek stimulasi dan relaksasi pada tubuh. Melalui pijat, maka kulit, sistem peredaran darah dan getah bening (limfe) akan mengalami stimulasi sehingga akan meningkatkan proses regenerasi sel-sel tubuh dan membuat sisa-sisa metabolisme yang bersifat toksin seperti asam laktat yang menyebabkan pegal di tubu,” katanya
Berikutnya, adalah efek otot-otot akan menjadi relaks dan persendian mudah digerakkan
“Selain itu, pada saat melakukan pijat, sentuhan tangan ke badan klien akan mengalirkan energi di mana proses ini berlangsung sepanjang perawatan pijat, yang secara berkesinambungan aliran energi tersebut akan memberi rasa nyaman,” ujarnya.
Sementara dari sisi manfaat psikologis, kata Susiana, pijat merangsang hormon endorfin sehingga memberikan efek psikologis, berupa rasa senang, nyaman dan mengurangi ketegangan. [AB]