Metode pengobatan tradisional ini pasti sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat, ternyata sejarah akupuntur pun memiliki berbagai macam versi dan sejarah dari akupuntur ini pun memiliki versinya sendiri di Indonesia. Lalu bagaimanakah asal usul dari teknik pengobatan akupuntur ini?
Sejarah Akupuntur di Cina
Istilah akupuntur berasal dari bahasa Yunani yaitu acus yang artinya jarum dan punctura yang artinya menusuk. Dalam bahasa Inggris, akupuntur disebut topuncture, sedangkan dari negara asalnya, China adalah cenciu, dari berbagai macam kata tersebut, diubahlah ke dalam bahasa Indonesia menjadi akupuntur.
Akupuntur berasal dari Tiongkok, China dan telah dilakukan secara turun temurun selama 2500 tahun. Menurut buku Huang Ti Nei Ching, ilmu akupuntur ini berkembang sejak jaman batu dan jarum yang digunakan untuk pengobatan terbuat dari batu.
Bahan jarum yang berasal dari batu ini kemudian berubah menjadi bambu lalu perunggu. Disebutkan bahwa pada zaman Cun Ciu Can Kuo tahun tahun 770-221 SM, Pen Cie berhasil menyembuhkan seorang pangeran dengan menggunakan jarum perunggu.
Pada zaman dinasti Tang (265-960) ilmu akupuntur berkembang sangat pesat dan menyebar keluar negeri seperti Korea dan Jepang. Adapun akupunturis pada zaman itu bernama Huang Pu Mi yang menulis buku Cia I Cing, dan akupunturis terkemuka lainnya yang ada pada zaman itu adalah Sun Se Miao (581-682), dan Cen Cien (541-643).
Pada zaman dinasti Ming tahun 960-1644, seni pahat dan teknik percetakan berkembang luas, ilmu akupuntur pun ikut tersebar luas. Akupunturis yang ada pada zaman ini bernama Wang We I yang membuat patung perunggu untuk menggambarkan titik akupuntur dan meridian.
Sejarah akupuntur di zaman dinasti Cing (1644-1911) metode akupuntur tidak banyak perkembangan, namun buku I Cung Ci Cien pada zaman ini cukup bernilai untuk dijadikan referensi.
Perkembangan Akupuntur di Indonesia
Akupuntur berkembang di bawa oleh perantau dari Cina pada tahun 1963. Atas intruksi Menkes RI dibentuklah tim riset ilmu pengobatan tradisional timur. Pada tahun 1963, praktek akupuntur di adakan secara resmi di RS Ciptomangunkusumo dan pada tanggal 3 Oktober 2007, Menkes RI menerbitkan keputusan tentang pembentukan prodi D III akupuntur dan merupakan yang pertama milik Depkes di Indonesia.
Sejarah akupuntur yang berasal dari Cina tersebut dan juga tersebar di Indonesia dapat menguntungkan masyarakat karena akupuntur berguna bagi menyembuhkan suatu penyakit, selain itu cara tradisional ini juga harus dilakukan oleh tenaga ahli yang memiliki izin dan terpercaya.