Marsha Aruan ingin jadi pribadi yang lebih baik lagi pasca dibaptis. Dirinya mengaku pernah masuk ke dunia malam, hingga mencicipi minuman beralkohol.
“Aku merasa itu dosa banget. Karena aku pas 18 tahun, eh nggak, nggak 19 tahun, aku nyobain alkohol. Menurut aku dosa banget,” ujarnya kepada Daniel Mananta.
Akupuntur Mengatasi Pecandu Alkohol
Terapi akupuntur mengedepankan prinsip keseimbangan. Jadi, menurut TCM, tubuh yang tidak seimbang akan memicu munculnya berbagai macam penyakit.
Konsumsi alkohol yang berlebihan merupakan faktor risiko penting untuk berbagai penyakit medis, seperti kanker dan penyakit kardiovaskular, dan dapat menyebabkan penyakit hati terkait alkohol dan kekurangan gizi.
Metode yang paling penting untuk keberhasilan pengobatan AUD adalah untuk mencegah tingginya tingkat keinginan dan kekambuhan. Sayangnya, tidak ada intervensi medis yang memuaskan untuk mencegah kekambuhan alkohol 3,4.
Akupuntur muncul sebagai pengobatan untuk kecanduan pada 1970-an dan laporan pertama, dari sebuah studi di Hong Kong, menunjukkan bahwa akupuntur merupakan pendekatan medis komplementer dan alternatif yang relatif aman.
Sejak itu, beberapa protokol pengobatan akupuntur telah dibentuk untuk mengobati penyalahgunaan zat. Studi klinis fokus terutama pada penerapan titik akupuntur tubuh, telinga atau kombinasinya untuk pengobatan ketagihan alkohol dan ketidaknyamanan terkait.
Para peneliti telah mencoba untuk menjelaskan efek terapi akupunktur pada pengurangan gejala terkait kecanduan dan mengatur disfungsi otak.
Sebuah studi meta-analisis baru-baru ini menunjukkan efek menguntungkan yang signifikan dari akupunktur pada gejala klinis terkait kecanduan, seperti alkohol, penarikan/ketagihan alkohol dan kecemasan.
Hasil meta-analisis lain menunjukkan bahwa perawatan akupunktur memiliki efek yang lebih kuat pada pengurangan gejala klinis tertentu, termasuk keinginan/penghentian alkohol, dan memodulasi perilaku yang berhubungan dengan alkohol dibandingkan dengan kontrol.
Selain itu, akupuntur dapat menurunkan konsumsi alkohol, menyeimbangkan pelepasan neurotransmiter dan hormon yang berubah di area otak yang terkait kecanduan.
Terapi akupuntur kini telah berkembang dan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu terapi akupuntur tradisional dan akupuntur medik.
Perbedaannya hanyalah, akupuntur tradisional boleh dilakukan siapa saja, asal sang terapis menguasai ilmu akupuntur.
Sedangkan akupuntur medik dilakukan oleh dokter dan tenaga medik lain yang memiliki kemampuan dan telah mempelajari ilmu akupuntur.
Saat menyimpulkan suatu penyakit, akupuntur medik menyimpulkan dengan cara pemeriksaan medis.