Hipnoterapi adalah metode pengobatan berbasis bukti yang digunakan untuk mengatasi kecanduan dan masalah psikologis lainnya. Proses ini menggabungkan hipnosis, yaitu perubahan kesadaran yang diinduksi oleh seorang terapis, dengan psikoterapi. Terapis yang melakukan hipnoterapi biasanya adalah psikolog berlisensi yang telah terlatih dan klien harus memahami dan menyetujui prosesnya.
Hipnosis sendiri adalah keadaan trans yang dapat diukur dan diamati melalui pembacaan EEG otak. Dalam keadaan ini, seseorang lebih terbuka terhadap sugesti dari terapis. Self-hypnosis adalah proses menginduksi hipnosis pada diri sendiri, yang memerlukan pemahaman tentang cara melakukannya.
Saat dalam keadaan trance hipnosis, orang yang dihipnotis lebih pasif dan patuh dengan sugesti terapis. Mereka juga dapat menjadi lebih imajinatif dan bahkan mengakses ingatan yang lama terlupakan, meskipun ingatan ini tidak selalu dapat diandalkan. Beberapa orang yang menjalani hipnoterapi dapat melepaskan diri dari pola perilaku jangka panjang dalam keadaan terjaga.
Trance adalah kondisi mental yang membuat seseorang kurang sadar akan lingkungan sekitar dan lebih fokus pada pengalaman batin. Dalam keadaan trance, pikiran, perasaan, ingatan, imajinasi, dan sensasi seseorang dapat menjadi lebih intens. Ada tiga aspek utama dari trance hipnosis, yaitu penyerapan, disosiasi, dan sugestibilitas.
Penyerapan adalah fokus mental yang sangat dalam. Orang yang dihipnotis menjadi sangat terabsorbsi dalam apa yang mereka rasakan, bayangkan, atau pikirkan. Mereka berkonsentrasi dengan sangat intens, seperti ketika kita terserap dalam buku atau film yang sedang kita baca atau tonton.
Disosiasi adalah proses memisahkan aspek pengalaman hipnotis yang di fokuskan dari gangguan lain yang biasa sadari. Misalnya, seorang penghipnotis dapat menyarankan seseorang untuk mengangkat lengannya, meskipun pada saat yang sama, ia tetap mengontrol diri sendiri.
Sugestibilitas adalah kemampuan seseorang untuk merespons saran atau perintah dari penghipnotis. Orang yang dihipnotis lebih menerima saran atau perintah dari penghipnotis daripada orang yang tidak dihipnotis.
Melansir laman verywellmind, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa hipnoterapi dapat membantu mengatasi kecanduan. Hal ini disebabkan karena hipnosis dapat memungkinkan individu tertentu memperkuat kemauan mereka dalam kecanduan melalui kekuatan sugesti.
Keadaan hipnotis menurunkan kesadaran perifer seseorang, mempertinggi perhatian dan sugestibilitas untuk berpotensi secara efektif mengubah jaringan neurofisiologis yang mampu mengubah pola dan kondisi tertentu. Ini berarti perasaan dan perilaku seseorang terus dipengaruhi bahkan setelah mereka keluar dari trans hipnosis.
Hipnoterapi dianggap aman jika dilakukan oleh terapis terlatih, termasuk self-hypnosis. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa hipnoterapi dapat membantu mengatasi kecanduan karena hipnosis dapat memperkuat kemauan seseorang untuk mengatasi dorongan dan keinginan kecanduan. Namun, perlu diingat bahwa hipnoterapi bukan perbaikan instan dan dibutuhkan beberapa sesi untuk mencapai hasil yang efektif.