Terapkan Akupuntur Ketika Mengalami Patah Hati – Kita semua ingat patah hati pertama kita. Perasaan begitu hancur, sulit untuk bernapas dengan lancar. Orang akan berpikir bahwa patah hati semakin mudah seiring bertambahnya usia, tetapi telah terlihat bahwa itu terus menjadi salah satu bagian hidup yang paling bergolak. Rasa sakit akibat patah hati terasa sangat spesifik. Faktanya, secara kimiawi sangat berbeda dari jenis masalah lainnya.
Sebagai seorang praktisi pengobatan Tiongkok, serta psikoterapis terlatih, tentu telah melihat secara langsung betapa membantu modalitas penyembuhan kuno ini melalui patah hati romantis.
Terapkan Akupuntur Ketika Mengalami Patah Hati
Meskipun pepatah “Waktu menyembuhkan semua luka” memiliki banyak kebenaran, pepatah itu biasanya tidak membantu saat ini. Jangka waktu yang harus dilalui sebelum penyembuhan terjadi bisa terasa seperti siksaan, dan rasanya kita tidak bisa bertahan hidup tanpa orang yang hilang dari kita. Helen Fisher, Ph.D., seorang antropolog biologi, telah melakukan banyak penelitian tentang ilmu cinta dan romansa. Dalam TED Talk-nya, Fisher menjelaskan bahwa obsesi bisa menjadi lebih besar setelah Anda dicampakkan, karena otak menjadi lebih aktif ketika Anda perlu mencari tahu mengapa Anda tidak bisa mendapatkan apa yang Anda inginkan. Jadi meskipun kedengarannya tidak terlalu romantis, banyak perasaan Anda yang bersifat kimiawi.
Sementara pengobatan Barat cenderung menekan gejala seperti nyeri, akupuntur dan pengobatan herbal menggunakannya untuk mempercepat proses penyembuhan. Ketika kita menghadapi patah hati, pikiran kita berulang-ulang pada pemikiran obsesif yang sama dalam apa yang dikenal sebagai umpan balik maladaptif. Dengan akupuntur, orang tersebut memiliki kesempatan untuk mulai memperbaiki proses berpikir yang merusak.
Studi klinis menunjukkan bahwa jarum dapat membantu melepaskan hormon perasaan senang seperti dopamin dan serotonin. Hormon yang sama yang dilepaskan saat kita jatuh cinta. Ketika kita sedang jatuh cinta, ketika sistem kita dibanjiri hormon-hormon itu, kita kemudian mengasosiasikan emosi yang kuat itu dengan orang lain, yang dapat mengajarkan tubuh kita bahwa kita membutuhkan orang itu untuk merasa baik. Begitu hormon yang sama ini dilepaskan dengan akupuntur, kita secara tidak sadar diingatkan bahwa kita bisa merasa sehat kembali tanpa orang yang kita cintai.