WHO Wanti-wanti Penggunaan LLM oleh Kecerdasan Buatan untuk Bidang Kesehatan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan peringatan untuk berhati-hati dalam penggunaan alat model bahasa besar (LLM) yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI).

Dalam pernyataan yang dirilis pada hari Selasa, WHO menyatakan bahwa sangat penting untuk memeriksa dengan cermat risiko yang terkait dengan LLM yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan, untuk bidang kesehatan.

LLM digunakan untuk meningkatkan akses informasi kesehatan, sebagai alat pendukung keputusan, dan untuk meningkatkan kapasitas diagnostik di wilayah yang memiliki sumber daya terbatas.

WHO telah memperingatkan bahwa kehati-hatian yang biasanya diterapkan pada teknologi baru tidak selalu diterapkan secara konsisten pada LLM.

- Advertisement -

WHO mencatat bahwa adopsi yang terburu-buru terhadap sistem yang belum diuji dapat menyebabkan kesalahan oleh tenaga medis, merugikan pasien, dan mengikis kepercayaan pada AI.

Hal ini dapat merusak atau menunda manfaat jangka panjang yang mungkin diberikan oleh teknologi tersebut.

Oleh karena itu, WHO menyerukan pengawasan yang ketat terhadap LLM, untuk memastikan penggunaannya dilakukan secara aman, efektif, dan etis.

Sementara perusahaan teknologi berusaha memperdagangkan LLM, para pembuat kebijakan harus memastikan keselamatan dan perlindungan pasien, demikian yang dicatat oleh WHO.

Bukti yang jelas mengenai manfaat LLM harus diukur sebelum penggunaannya dapat diperluas secara luas dalam layanan rutin perawatan kesehatan dan pengobatan – baik oleh individu, penyedia perawatan, maupun administrator dan pembuat kebijakan sistem kesehatan.

Panduan WHO tentang etika dan tata kelola AI untuk kesehatan, yang dirilis pada Juni 2021, menekankan pentingnya menerapkan prinsip etika dan tata kelola yang tepat saat merancang, mengembangkan, dan menerapkan AI untuk kesehatan.

Untuk waktu yang cukup lama, dalam bidang pengobatan kontemporer dan alternatif melihat penggunaan AI sebagai cara untuk membantu mengurangi tekanan pada sistem perawatan kesehatan.

BACA JUGA  Penyanyi Ini Wafat Karena Kanker Paru, Akupuntur Bisa Sembuhkan?

Meskipun sudah lama diperkirakan, bahkan sebelum pandemi COVID-19 tiba, kini kita melihat seberapa sering algoritma AI digunakan untuk pemindaian CT atau MRI yang dibantu AI dan terjemahan perawatan kesehatan berbasis komputer dalam bidang penelitian kanker.

Pertumbuhan populasi dan kemajuan dalam bidang medis alternatif, ditambah dengan AI dan VR, dapat membuat angka ini jauh lebih tinggi saat ini. Data historis juga mengungkapkan penerimaan dan penggunaan pengobatan alternatif secara luas pada saat itu. [EB]

TERBARU

Menkes Budi Launching Wingko (Wolbachia Ing Kota) Semarang

Pada tanggal 30 Mei, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia secara...

Pakar Akupuntur Jelaskan Manfaat TCM dalam Menyembuhkan Demensia

Manfaat TCM dalam menyembuhkan demensia semakin mendapatkan perhatian sebagai...

Makanan Untuk Mengatasi Cemas Asal Jepang yang Bisa Anda Coba

Para peneliti di Osaka Metropolitan University telah melakukan penemuan...

Memahami Apa itu Integrative Medicine

Integrative Medicine, atau yang dikenal juga sebagai pengobatan integratif,...

Kemenkes Beri Penghargaan Inovator Teknologi Kesehatan Terbaik di Indonesia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI baru-baru ini memberikan penghargaan kepada...

Termasuk Penyembuh HIV/AIDS, Berikut Beberapa Pengobatan Herbal Terkenal dari Afrika

Pengobatan herbal tradisional telah menjadi bagian penting dari budaya...

Mengenal Ventosa, Alat Kesehatan Tradisional dari Eropa yang Mirip Bekam

Terapi Ventosa, yang mirip dengan bekam, adalah salah satu...

Fitofarmaka, Memanfaatkan Kekuatan Obat Herbal untuk Kesehatan dan Kesejahteraan

Fitofarmaka, juga dikenal sebagai obat herbal, merupakan produk yang...

Cuaca Panas, Kemenkes Imbau Jemaah Haji Waspada 5 Penyakit ini

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menghimbau jemaah haji Indonesia waspada dengan...

Mengenal Terapi Herbal dari Kashmir

Dikenal karena keanekaragaman hayatinya, Kashmir merupakan tempat yang kaya...

Menkes Budi Launching Wingko (Wolbachia Ing Kota) Semarang

Pada tanggal 30 Mei, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia secara resmi launching Wingko (Wolbachia Ing Kota) di Kota Semarang. Wolbachia merupakan salah satu inovasi dalam...

Pakar Akupuntur Jelaskan Manfaat TCM dalam Menyembuhkan Demensia

Manfaat TCM dalam menyembuhkan demensia semakin mendapatkan perhatian sebagai alternatif yang menjanjikan. Pengobatan Tradisional Cina (TCM) telah lama dikenal sebagai pendekatan holistik dalam menjaga...

Makanan Untuk Mengatasi Cemas Asal Jepang yang Bisa Anda Coba

Para peneliti di Osaka Metropolitan University telah melakukan penemuan menarik yang dapat mengubah cara kita memandang makanan dalam menjaga kesehatan mental dan mengurangi stres....

Memahami Apa itu Integrative Medicine

Integrative Medicine, atau yang dikenal juga sebagai pengobatan integratif, merupakan pendekatan medis yang menggabungkan metode-metode konvensional dengan terapi komplementer dan alternatif. Konsep ini berfokus...

Kemenkes Beri Penghargaan Inovator Teknologi Kesehatan Terbaik di Indonesia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI baru-baru ini memberikan penghargaan kepada para inovator teknologi kesehatan terbaik di Indonesia dalam acara Health Innovation Day 2023. Penghargaan dari Kemenkes...

Termasuk Penyembuh HIV/AIDS, Berikut Beberapa Pengobatan Herbal Terkenal dari Afrika

Pengobatan herbal tradisional telah menjadi bagian penting dari budaya Afrika selama ribuan tahun. Benua ini kaya akan sumber daya alam yang melimpah, termasuk berbagai jenis...