Para pemain sinetron Ikatan Cinta kini tengah dilanda badai Covid-19. Beberapa pemain dan kru dikabarkan absen beberapa hari setelah status positif. Salah satunya pemeran Nino, Evan Sanders.
Sudah sekitar sepekan, pria 40 tahun ini tak mengikuti syuting Ikatan Cinta. Dalam sinetron pun, Nino diceritakan tengah pergi menenangkan diri.
Padahal sudah jalani prokes dan rajin test antigen, tetap saja masih drop akibat Covid 19.
Akupuntur Bantu Proses Pemulihan Covid-19
Terapi lewat obat-obatan medis mungkin diperlukan pasien Covid-19. Namun pada beberapa kondisi, konsumsi obat-obatan berlebih bisa memperberat kerja organ ginjal dan hati sehingga perlu dihindari.
“Salah satu alasan akupuntur mungkin cara lebih mudah untuk mengatasi rasa sakit, karena tidak semua pasien suka menelan obat. Secara medis, minum obat merupakan metode pengobatan untuk sakit berat” kata terapis akupunktur di New York, Jenna Gill.
Jenna mengatakan, selama pandemi, tubuh secara tidak sadar berada dalam keadaan ‘bertarung’ dengan virus. Pertarungan tiada henti ini menyebabkan stres, meningkatkan rasa cemas, insomnia, dan depresi.
“Akupuntur, sementara itu, melepaskan endorfin yang menjaga keseimbangan dalam pikiran dan tubuh Anda” ucap Jenna.
Terapis akupuntur dan praktisi pengobatan herbal China di New York lainnya, Tsao-Lin Moy mengatakan, bahwa obat tidak selalu bisa membantu penyembuhan. Terkadang, tubuh butuh relaksasi dan istirahat cukup untuk mempercepat penyembuhan.
“Dengan akupunktur, tubuh menjadi lebih rileks” kata Moy.
Akupuntur adalah cara tradisional menggunakan jarum untuk mengobati rasa sakit. Terapi akupunktur yang tepat bisa membuat tubuh lebih rileks sekaligus meredakan rasa sakit akibat Covid-19.
Tubuh akan beralih ke mode istirahat karena neuropeptida -protein kecil dalam tubuh, dilepaskan di otak untuk memberi sinyal agar masuk ke keadaan istirahat.
Manfaat Akupuntur pada Pasien Covid-19
Berdasarkan jurnal yang diterbitkan di National Library of Medicine, akupuntur pada pasien Covid-19 disebut bisa membawa manfaat.
Uji coba dilakukan secara acak pada manusia dan hewan yang terinfeksi Covid-19. Penelitian tersebut menggunakan jarum akupuntur, baik yang diberikan stimulasi listrik dan tidak terstimulasi.
Studi awal tersebut menunjukkan bahwa akupuntur pada pasien Covid-19 dapat meningkatkan endorfin dan dopamin yang berkontribusi membangun perasaan rileks.
Sehingga akupuntur bisa menurunkan stres dan meredakan rasa sakit. Terapi akupuntur yang tepat juga disebut bisa mengatur fungsi sistem saraf, dan meningkatkan kekebalan tubuh.
“Akupuntur dapat memainkan peran aktif dalam pengobatan Covid-19 dan layak untuk dipromosikan dan diterapkan lebih lanjut” kata Zhenzhen Han, salah satu peneliti dalam studi tersebut.
Namun Han mengaku studi tersebut masih penemuan awal. Penelitiannya hanya menganalisis dua senyawa aktif, yakni dopamin dan endorfin yang diperoleh oleh tubuh setelah melakukan perawatan akupuntur.
Sementara itu, sebenarnya ada banyak senyawa aktif yang diproduksi tubuh setelah terapi akupunktur.
“Sebagai catatan, perbedaan titik akupuntur, lama pengobatan, dan frekuensi merupakan parameter penting dalam pengobatan akupuntur. Namun demikian, karena kurangnya literatur, faktor-faktor ini tidak dianalisis dalam penelitian kami” ujar Han.
Selain akupuntur, ada cara lain untuk mengelola rasa sakit, kecemasan, depresi, atau stres. Caren Campbell, dokter kulit di San Francisco, mengatakan, “Terapi dengan profesional kesehatan mental terlatih, olahraga, jurnal, meditasi, alam, dan menghubungkan kembali dengan sistem pendukung kami – teman, keluarga, dan hobi juga berguna.”
“Makanan yang Anda makan, lingkungan Anda, hubungan Anda, dan pikiran yang Anda miliki juga penting” tambah Moy.