Seiring dengan kasus yang terus meningkat dan mencapai level tertinggi sejak lockdown Shanghai, Pemerintah China bertahan dengan strategi penahanan COVID-19 yang ketat hampir tiga tahun setelah pandemi.
Banyak analis dan pakar mengatakan China tidak mungkin memulai pelonggaran yang signifikan dari pendekatan COVID-19 sebelumnya, yang menekan ekonomi dan memicu frustrasi yang meluas.
Dilansir dari laman Reuters.com, China melaporkan 10.729 infeksi COVID-19 baru pada Kamis (10/11/2022), di mana 1.209 bergejala dan 9.520 tidak bergejala.
Lonjakan nasional, yang masih kecil menurut standar global dan untuk negara berpenduduk 1,4 miliar orang, telah mendorong kepemimpinan puncak China untuk menegaskan kembali strategi tanpa toleransi terhadap virus, sebuah kebijakan yang dikatakan Presiden Xi Jinping untuk menyelamatkan nyawa, terutama di kalangan lansia China.
Kota Guangzhou selatan, pusat penyebaran Covid-19 China saat ini, melaporkan 2.824 kasus lokal baru pada Kamis (10/11/2022), hari keempat di mana infeksi melebihi 2.000.
Yang mendorong infeksi adalah kasus-kasus di distrik terpadat Haizhu, yang pada hari Jumat menyatakan lockdown ketat hingga Minggu setelah berhari-hari memperluas pembatasan.
“Semua warga diharuskan tinggal di rumah,” kata pemerintah setempat dalam sebuah pernyataan, dikutip dari laman Reuters.com.
“Hanya satu orang di setiap rumah tangga yang diperbolehkan membeli kebutuhan sehari-hari dengan jadwal yang tidak menentu,” imbuhnya.
Semua angkutan umum di distrik berpenduduk 1,8 juta orang itu juga ditangguhkan, dan tes PCR wajib akan diberikan kepada setiap rumah tangga dan setiap individu.
Terkait hal tersebut, China tidak akan melonggarkan langkah-langkah COVID-nya, tetapi akan terus meningkatkannya sesuai dengan situasi pandemi yang berubah dan mutasi virus.
Kota-kota besar lainnya seperti Beijing, Zhengzhou dan Chongqing telah memperketat penguncian minggu ini karena kasus harian mencapai level tertinggi sepanjang masa.
Zhengzhou, ibu kota provinsi Henan tengah, melaporkan 2.988 kasus lokal baru, lebih dari dua kali lipat dari hari sebelumnya, dalam wabah yang meluas yang telah membuat pabrik perakitan iPhone lokal dari pemasok Apple Foxconn ke dalam kekacauan dalam beberapa pekan terakhir.
Di kota metropolitan barat daya Chongqing, kasus lokal tetap dalam tiga digit sepanjang minggu, dengan tertinggi baru 783 infeksi.
Beberapa distrik Chongqing pada hari Jumat melarang makan di restoran dan menangguhkan kelas offline di sekolah. Beberapa stasiun kereta bawah tanah juga ditutup.
Beijing melaporkan 118 kasus lokal baru untuk 10 November, rekor harian tetapi masih rendah dibandingkan dengan kota-kota China lainnya. [kg]