Trending Gegara Diderita Eks Kiper Timnas Indonesia, Ini Penjelasan tentang Penyakit Papiledema

Penyakit Papiledema menjadi trending tatkala diberitakan diderita eks kiper Timnas Indonesia, Kurnia Meiga, berikut ini penjelasannya.

Penyakit Papiledema adalah kondisi medis yang ditandai oleh pembengkakan pada papila optik, yaitu bagian yang berada di belakang mata dan bertanggung jawab atas penglihatan.

Papiledema biasanya terjadi sebagai akibat tekanan intraokular yang tinggi atau peningkatan tekanan di dalam tengkorak.

Kondisi ini bisa menjadi tanda adanya masalah serius di dalam tubuh dan memerlukan perhatian medis segera.

- Advertisement -

Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan lebih lanjut tentang penyakit papiledema, termasuk gejala, penyebab, dan pengobatannya.

Gejala Papiledema

Papiledema sering kali tidak menimbulkan gejala awal yang khas. Namun, beberapa tanda dan gejala yang mungkin muncul termasuk:

  • Penglihatan kabur atau berkurang.
  • Nyeri kepala yang berat, terutama di pagi hari.
  • Mual dan muntah.
  • Gangguan penglihatan, seperti hilangnya bidang penglihatan atau penglihatan ganda.
  • Mata yang terasa tegang atau berdenyut.
  • Kehilangan kesadaran (jarang terjadi pada kasus yang parah).

Penyebab Papiledema

Papiledema biasanya disebabkan oleh peningkatan tekanan intrakranial (tekanan di dalam tengkorak) yang dapat disebabkan oleh kondisi-kondisi berikut:

Tumor otak: Adanya pertumbuhan jaringan abnormal di dalam atau di sekitar otak bisa menyebabkan peningkatan tekanan di dalam tengkorak.

Edema serebral: Pembengkakan otak yang disebabkan oleh cedera kepala, infeksi, atau kondisi medis lainnya dapat menyebabkan papiledema.

Hematom subdural: Akumulasi darah di antara permukaan otak dan lapisan terluar otak (dura mater) bisa menyebabkan peningkatan tekanan yang mengakibatkan papiledema.

Meningitis: Infeksi pada selaput yang melapisi otak dan sumsum tulang belakang dapat menyebabkan papiledema.

Obstruksi vena sinus: Penyumbatan pembuluh darah vena di dalam tengkorak bisa menyebabkan peningkatan tekanan dan akhirnya papiledema.

BACA JUGA  Viral Gegara Kasus Penganiayaan oleh Mario Dandy, Ini Artinya Diffuse Axonal Injury

Pengobatan Papiledema

Pengobatan papiledema bertujuan untuk mengurangi tekanan intrakranial dan memperlambat atau menghentikan kerusakan pada saraf optik. Berikut adalah beberapa pendekatan pengobatan yang mungkin dilakukan:

Penanganan kondisi penyebab: Jika penyebab papiledema adalah penyakit lain seperti tumor otak atau meningitis, penanganan terhadap kondisi tersebut akan menjadi prioritas utama.

Obat-obatan: Dokter mungkin meresepkan obat diuretik untuk mengurangi tekanan intrakranial dengan mengeluarkan kelebihan cairan dalam tubuh Terapi kortikosteroid: Kortikosteroid dapat diresepkan untuk mengurangi peradangan dan pembengkakan yang terkait dengan papiledema.

Namun, penggunaan jangka panjang kortikosteroid harus dipantau dengan hati-hati karena efek samping yang potensial.

Operasi: Dalam beberapa kasus, operasi mungkin diperlukan untuk mengurangi tekanan intrakranial yang menyebabkan papiledema. Prosedur operasi yang mungkin dilakukan termasuk pengangkatan tumor otak, penanganan hematoma subdural, atau pemindahan obstruksi pada vena sinus.

Terapi obat untuk mengontrol tekanan intraokular: Jika papiledema disebabkan oleh peningkatan tekanan intraokular, seperti pada glaukoma, penggunaan obat-obatan seperti beta-blocker atau prostaglandin analog dapat membantu mengendalikan tekanan tersebut.

Penting untuk segera mencari perawatan medis jika Anda mengalami gejala papiledema. Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan mata, tes penglihatan, dan pemeriksaan penunjang seperti resonansi magnetik (MRI) atau tomografi komputer (CT) untuk menentukan penyebab papiledema.

Papiledema dapat menjadi tanda kondisi yang serius di dalam tubuh, dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah kerusakan permanen pada penglihatan.

Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, segera berkonsultasilah dengan dokter Anda untuk evaluasi dan penanganan lebih lanjut.

Penting juga untuk menghindari faktor risiko yang dapat meningkatkan tekanan intrakranial, seperti kelebihan berat badan, konsumsi alkohol berlebihan, dan penggunaan obat-obatan tertentu.

Penting untuk menjaga gaya hidup sehat, termasuk mengelola stres, berolahraga teratur, dan menjaga berat badan yang sehat.

BACA JUGA  Tidak hanya Fokus untuk Kesehatan, Terapi Kuno Akupuntur juga Baik untuk Kecantikan. Ini Penjelasannya

Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dasar tentang penyakit papiledema. Setiap individu yang mengalami gejala yang mencurigakan atau memiliki kekhawatiran harus mencari nasihat medis dari profesional kesehatan yang berkualitas. [EB]

TERBARU

Menkes Budi Launching Wingko (Wolbachia Ing Kota) Semarang

Pada tanggal 30 Mei, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia secara...

Pakar Akupuntur Jelaskan Manfaat TCM dalam Menyembuhkan Demensia

Manfaat TCM dalam menyembuhkan demensia semakin mendapatkan perhatian sebagai...

Makanan Untuk Mengatasi Cemas Asal Jepang yang Bisa Anda Coba

Para peneliti di Osaka Metropolitan University telah melakukan penemuan...

Memahami Apa itu Integrative Medicine

Integrative Medicine, atau yang dikenal juga sebagai pengobatan integratif,...

Kemenkes Beri Penghargaan Inovator Teknologi Kesehatan Terbaik di Indonesia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI baru-baru ini memberikan penghargaan kepada...

Termasuk Penyembuh HIV/AIDS, Berikut Beberapa Pengobatan Herbal Terkenal dari Afrika

Pengobatan herbal tradisional telah menjadi bagian penting dari budaya...

Mengenal Ventosa, Alat Kesehatan Tradisional dari Eropa yang Mirip Bekam

Terapi Ventosa, yang mirip dengan bekam, adalah salah satu...

Fitofarmaka, Memanfaatkan Kekuatan Obat Herbal untuk Kesehatan dan Kesejahteraan

Fitofarmaka, juga dikenal sebagai obat herbal, merupakan produk yang...

Cuaca Panas, Kemenkes Imbau Jemaah Haji Waspada 5 Penyakit ini

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menghimbau jemaah haji Indonesia waspada dengan...

Mengenal Terapi Herbal dari Kashmir

Dikenal karena keanekaragaman hayatinya, Kashmir merupakan tempat yang kaya...

Menkes Budi Launching Wingko (Wolbachia Ing Kota) Semarang

Pada tanggal 30 Mei, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia secara resmi launching Wingko (Wolbachia Ing Kota) di Kota Semarang. Wolbachia merupakan salah satu inovasi dalam...

Pakar Akupuntur Jelaskan Manfaat TCM dalam Menyembuhkan Demensia

Manfaat TCM dalam menyembuhkan demensia semakin mendapatkan perhatian sebagai alternatif yang menjanjikan. Pengobatan Tradisional Cina (TCM) telah lama dikenal sebagai pendekatan holistik dalam menjaga...

Makanan Untuk Mengatasi Cemas Asal Jepang yang Bisa Anda Coba

Para peneliti di Osaka Metropolitan University telah melakukan penemuan menarik yang dapat mengubah cara kita memandang makanan dalam menjaga kesehatan mental dan mengurangi stres....

Memahami Apa itu Integrative Medicine

Integrative Medicine, atau yang dikenal juga sebagai pengobatan integratif, merupakan pendekatan medis yang menggabungkan metode-metode konvensional dengan terapi komplementer dan alternatif. Konsep ini berfokus...

Kemenkes Beri Penghargaan Inovator Teknologi Kesehatan Terbaik di Indonesia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI baru-baru ini memberikan penghargaan kepada para inovator teknologi kesehatan terbaik di Indonesia dalam acara Health Innovation Day 2023. Penghargaan dari Kemenkes...

Termasuk Penyembuh HIV/AIDS, Berikut Beberapa Pengobatan Herbal Terkenal dari Afrika

Pengobatan herbal tradisional telah menjadi bagian penting dari budaya Afrika selama ribuan tahun. Benua ini kaya akan sumber daya alam yang melimpah, termasuk berbagai jenis...