Indonesia memiliki potensi besar untuk meningkatkan layanan kesehatan melalui penggunaan obat herbal. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, dalam sebuah rapat dengan Komisi IX DPR RI pada 24 Januari 2022.
Dilansir dari laman Kumparan, Menurut Budi Gunadi, Indonesia memiliki banyak tanaman herbal yang dipercaya dapat mengobati berbagai penyakit, namun pengetahuan tentang pengolahan tanaman herbal ini sudah mulai pudar. Oleh karena itu, ia beranggapan bahwa penggunaan bahan herbal seharusnya kembali diterapkan dan dikenalkan pada masyarakat agar tidak terus bergantung pada obat-obatan impor.
Budi Gunadi juga menyoroti kurangnya tenaga kesehatan, terutama dokter spesialis, di Indonesia. Saat ini, jumlah dokter praktik di Indonesia sebanyak 120 ribu orang, sementara menurut aturan World Health Organization (WHO), Indonesia harusnya memiliki 270 ribu orang dokter. Hal ini membuat kekhawatiran bahwa meskipun masyarakat sudah membayar biaya kesehatan melalui BPJS, layanan yang tersedia masih kurang dan banyak masyarakat harus meminta rujukan ke rumah sakit.
Untuk memperkuat layanan kesehatan di Indonesia, Budi Gunadi mengatakan bahwa penggunaan obat herbal harus diterapkan dan dikenalkan pada masyarakat. Dengan memanfaatkan tanaman herbal seperti lengkuas, Indonesia dapat memperkuat pengobatan herbal seperti yang dilakukan oleh Korea dengan ginseng.
Hal ini akan membantu Indonesia untuk lebih banyak menggunakan bahan-bahan yang berbasis herbal dan mengurangi ketergantungan pada obat-obatan impor. Selain itu, jumlah dokter spesialis juga harus ditingkatkan untuk memenuhi acuan WHO dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang memadai.